RATASTV – Anggota Komisi III DPR RI Nasir Djamil buka suara terkait Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer alias Noel terjaring operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Nasir mengibaratkan, dugaan tindak pidana korupsi yang dilakukan oleh Noel sebagai “gol bunuh diri” ke gawang pemerintah. Sebab, Presiden Prabowo Subianto kerap menyuarakan perlawanan terhadap praktik korupsi.
“Jadi, apa yang dialami oleh Wamenaker itu seperti memasukkan bola ke gawang sendiri, atau gol bunuh diri,” ujar Nasir kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (21/8).
Lebih lanjut, Nasir mengaku prihatin dengan adanya peristiwa ini. Sebab, kasus tersebut bertentangan dengan semangat pemberantasan korupsi yang selalu digaungkan Presiden Prabowo Subianto.
“Tapi, di sisi lain juga kita mendapatkan pesan bahwa presiden itu tidak mencampuri urusan-urusan seperti ini,” kata Nasir.
“Kedua, kita juga mendapatkan pesan bahwa KPK itu bekerja secara independen, ya, tidak diintervensi oleh kekuasaan. Karenanya, kita salut kepada Presiden Prabowo,” tandasnya.
Wamenaker Jadi Tersangka
KPK secara resmi menetapkan Wakil Menteri Ketenagakerjaan Immanuel Ebenezer dan 10 orang lainnya sebagai tersangka dalam kasus dugaan pemerasan.
KPK menghadirkan sejumlah tersangka yang telah mengenakan rompi oranye khas tahanan lembaga antirasuah dalam konferensi pers di Jakarta pada Jumat (22/8) sore.
Immanuel Ebenezer alias Noel, yang berada di antara para tersangka, terlihat menunduk dan menangis saat berjalan memasuki ruang konferensi pers.
Ketua KPK Setyo Budiyanto mengumumkan bahwa dari belasan orang yang diamankan dalam operasi tangkap tangan (OTT) sejak Rabu malam, total ada 11 orang yang dinaikkan statusnya menjadi tersangka.
”Setelah melakukan pemeriksaan intensif dan gelar perkara, KPK meningkatkan status perkara ini ke tahap penyidikan dengan menetapkan 11 orang sebagai tersangka. Salah satunya adalah saudara IEG (Immanuel Ebenezer Gerungan) selaku Wamenaker,” kata Setyo.