RATASTV – Platform media sosial TikTok mengumumkan pembekuan sementara fitur live streaming di Indonesia sejak Sabtu malam, 30 Agustus 2025. Pembatasan ini disebut berlaku “beberapa hari ke depan” menyusul demonstrasi yang disertai kerusuhan dan penjarahan di berbagai kota.
Berbeda dengan TikTok, YouTube memastikan fitur live streaming mereka tetap beroperasi. Perwakilan YouTube menegaskan tidak ada rencana menonaktifkan fitur tersebut, sambil menekankan upaya platform dalam menghapus konten berbahaya yang melanggar Pedoman Komunitas.
“Menanggapi situasi yang kian mengkhawatirkan di Indonesia, tim kami bekerja tiada henti untuk mengidentifikasi dan menghapus konten berbahaya,” ujar perwakilan YouTube, Senin (1/9/2025). YouTube juga memprioritaskan penyebaran konten berita dari sumber terpercaya melalui beranda, hasil penelusuran, dan rekomendasi, dengan keselamatan komunitas sebagai fokus utama.
TikTok sebelumnya menyatakan pembatasan fitur live dilakukan untuk menciptakan ruang yang aman dan beradab di platform. Selain menonaktifkan fitur live, TikTok juga menghapus konten yang melanggar panduan komunitas dan memantau situasi demonstrasi di Tanah Air.
“Kami secara sukarela menangguhkan TikTok Live selama beberapa hari ke depan di Indonesia,” kata juru bicara TikTok, Ahad (31/8/2025).
Direktur Jenderal Pengawasan Ruang Digital Kementerian Komunikasi dan Digital, Alexander Sabar, menegaskan tidak ada perintah dari pemerintah terkait pembatasan fitur TikTok Live. “Itu inisiatif TikTok sendiri,” ujarnya. Namun, Kementerian Kominfo memang tengah meninjau kebijakan TikTok, setelah menemukan sejumlah konten tak layak tayang di fitur live. (HDS)