Wamenkomdigi: AI Talent Factory Cetak Talenta Digital untuk Solusi Permasalahan Bangsa

Wamenkomdigi: AI Talent Factory Cetak Talenta Digital untuk Solusi Permasalahan Bangsa

RATASTV – Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) terus mendorong pengembangan kapasitas sumber daya manusia di bidang kecerdasan artifisial (AI) melalui berbagai program strategis. Salah satunya adalah AI Talent Factory, program unggulan yang mengumpulkan talenta digital di bidang AI untuk mengembangkan sekaligus menerapkan teknologi ini di berbagai sektor.

Wakil Menteri Komunikasi dan Digital, Nezar Patria, menegaskan bahwa teknologi AI memiliki potensi besar dalam mendukung efektivitas program-program prioritas nasional sekaligus memecahkan beragam persoalan bangsa.

“Rekan-rekan semua bisa mencoba mendalami kasus yang relevan dengan kebutuhan masyarakat Indonesia. Misalnya memecahkan masalah stunting, masalah gizi, atau bagaimana ekonomi kerakyatan bisa tumbuh lewat proses bisnis di koperasi,” ujar Nezar saat memberikan kuliah tamu bertema Indonesia Menuju Kemandirian AI: Strategi Nasional dan Peran Generasi Muda di Universitas Brawijaya, Malang, Jumat (19/09/2025).

Ia menambahkan, AI Talent Factory dirancang bukan hanya untuk mencetak pengguna teknologi, melainkan juga pengembang. “Kita butuh sekitar sembilan juta talenta lagi, dan bukan hanya sebagai user, tetapi juga deployer sekaligus developer,” jelasnya.

Menurut Nezar, keunikan Indonesia yang kaya bahasa dan budaya harus menjadi inspirasi dalam pengembangan AI. Dengan begitu, aplikasi AI yang lahir dari tangan anak bangsa akan lebih relevan, mudah diadopsi, dan bermanfaat luas bagi masyarakat.

“Adopsi AI harus dipikirkan dengan tepat karena kondisi kita khas. Sangat baik kalau misalnya kita bisa mengembangkan large language model sendiri dengan menggunakan bahasa lokal. Bahasa daerah kita kaya, suku banyak, dan keragaman budaya luar biasa,” tegasnya.

Senada dengan itu, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Komdigi, Bonifasius Wahyu Pudjianto, menekankan urgensi penyiapan SDM unggul di bidang AI.

“Indonesia harus menyiapkan SDM yang mumpuni, tidak hanya sebagai pengguna, tetapi juga pencipta solusi berbasis AI yang relevan dengan kebutuhan bangsa,” ujarnya.

Bonifasius menambahkan, AI Talent Factory menargetkan lahirnya talenta digital dengan kapasitas advance, yang siap menghadapi tantangan nyata bangsa. “Program ini hadir bukan hanya untuk mencetak beginner atau intermediate talent, tetapi juga talenta tingkat lanjut yang mampu menghasilkan solusi konkret,” pungkasnya.