RATASTV – Kepadatan lalu lintas di wilayah utara Jabodetabek, terutama dari Pelabuhan Tanjung Priok menuju Bandara Soekarno-Hatta, segera mendapat solusi. Pemerintah tengah mengebut pembangunan Jalan Tol Harbour Road II, yang ditargetkan rampung pada awal 2026.
Proyek strategis ini diharapkan mempercepat arus logistik dan mobilitas masyarakat di koridor utara ibu kota yang selama ini dikenal padat hampir 24 jam.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR, Wilan Oktavian, menjelaskan bahwa Tol Harbour Road II akan terintegrasi langsung dengan Tol Akses Tanjung Priok untuk memperkuat konektivitas kawasan.
“Ruas Tol Harbour II Ancol Timur–Pluit diharapkan mampu menarik traffic dari Pelabuhan Tanjung Priok yang cukup besar serta meningkatkan konektivitas menuju Bandara Soekarno-Hatta,” ujar Wilan saat mendampingi Kunjungan Kerja Spesifik Komisi V DPR RI meninjau lokasi proyek, Kamis (24/7/2025).
Menurut Wilan, saat ini progres pembangunan telah mencapai 25 persen. Namun, pembangunan menghadapi sejumlah tantangan, termasuk lokasi proyek yang berdempetan dengan Jalan RE Martadinata yang padat dan jalur kereta api aktif, serta kendala pengadaan lahan.
Dari total kebutuhan lahan sekitar 39 hektare, baru 53 persen atau 20 hektare yang telah bebas. Untuk itu, Wilan mendorong sinergi antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Kementerian ATR/BPN, dan seluruh pemangku kepentingan untuk menyelesaikan pembebasan lahan tepat waktu.
“Target penyelesaian awal 2026 dapat tercapai dengan syarat pembebasan lahan selesai. Kami harap semua pihak terus berkoordinasi untuk kelancaran proyek ini,” ujarnya.
Wilan juga mengingatkan pentingnya aspek keselamatan dalam proses konstruksi, mengingat lokasi proyek berada di area padat dan vital.
“Jaga selalu keselamatan dalam bekerja. Semoga proyek ini bisa terus berjalan dengan zero accident,” pungkasnya.
Dengan selesainya Tol Harbour Road II, waktu tempuh dari Pelabuhan Tanjung Priok ke Bandara Soekarno-Hatta akan jauh lebih singkat. Proyek ini diharapkan mempercepat arus distribusi logistik nasional dan memperkuat efisiensi sistem transportasi perkotaan. (HDS)