Prabowo Restui Menkeu Realokasi Anggaran MBG yang Belum Terserap

Prabowo Restui Menkeu Realokasi Anggaran MBG yang Belum Terserap

RATASTV – Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyatakan telah memperoleh restu Presiden Prabowo Subianto untuk menarik kembali anggaran program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang belum terserap sesuai target. Dana tersebut nantinya akan dialihkan ke program prioritas lain yang dinilai lebih siap dan berdampak langsung bagi masyarakat.

Purbaya menegaskan, sebelum realokasi dilakukan, Kementerian Keuangan akan lebih dulu menyisir dan membantu percepatan penyerapan anggaran di berbagai kementerian dan lembaga (K/L). Kebijakan ini tidak hanya berlaku untuk MBG, tetapi juga untuk program-program besar lain di K/L.

“Kita akan datang ke kementerian yang programnya besar, cek apakah anggarannya bisa terserap atau tidak. Kalau tidak, kita ambil uangnya lalu redistribusi ke program yang lebih bagus, lebih siap, dan punya dampak langsung ke masyarakat,” ujar Purbaya di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (19/9).

Meski MBG merupakan salah satu program prioritas utama Presiden Prabowo, Purbaya menegaskan langkah realokasi ini sudah mendapat persetujuan. “Presiden bilang ‘oke, boleh bagus’. Justru tujuan kita membantu MBG agar penyerapan anggarannya lebih cepat. Kalau tidak ada sanksi, mereka bisa santai saja,” tegasnya.

Realisasi MBG Menurut BGN

Sebelumnya, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana melaporkan penyerapan anggaran MBG per Agustus 2025 telah mencapai Rp13,2 triliun. Angka ini melampaui target penyerapan sebesar Rp9 triliun untuk bulan tersebut, meski masih jauh dari pagu awal anggaran dalam APBN 2025 sebesar Rp71 triliun yang kemudian direvisi menjadi Rp52 triliun.

“Alhamdulillah, Agustus targetnya Rp9 triliun, dan realisasinya Rp13,2 triliun. Artinya kita sudah melampaui target,” ujar Dadan, Kamis (11/9).

Untuk September 2025, BGN menargetkan penyerapan anggaran MBG sebesar Rp19 triliun. Target berikutnya dipatok Rp37 triliun pada Oktober, Rp59,5 triliun pada November, hingga Rp76,4 triliun pada Desember 2025.

Dadan menambahkan, untuk dapat memenuhi proyeksi tersebut, BGN membutuhkan tambahan sekitar Rp24 triliun guna mendukung penuh intervensi program MBG di lapangan.