banner

Musala Ponpes Ambruk di Sidoarjo, Puan Maharani Desak Evakuasi Utamakan Keselamatan Santri dan Audit Fasilitas Pendidikan

Rabu, 1 Oktober 2025 19:15 WIB
Oleh: Diaz
fd290140-9e84-11f0-aaa6-730f9358a2bf.jpg

Musala Ponpes Ambruk di Sidoarjo, Puan Maharani Desak Evakuasi Utamakan Keselamatan Santri dan Audit Fasilitas Pendidikan

RATASTV – Ketua DPR RI Dr. (H.C.) Puan Maharani menyampaikan dukacita mendalam atas musibah robohnya musala di Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, yang menewaskan tiga santri dan melukai puluhan lainnya. Ia menegaskan bahwa keselamatan santri harus menjadi prioritas utama dalam proses evakuasi maupun penanganan lanjutan.

“Dukacita kami sampaikan bagi para korban akibat kejadian ini. Pemerintah harus memastikan setiap santri belajar dan beribadah di tempat yang aman, layak, dan bermartabat,” ujar Puan dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (1/10/2025).

Sebagaimana diberitakan, musala yang terletak di kawasan asrama putra Ponpes Al Khoziny ambruk saat sedang digunakan untuk salat berjemaah pada Senin (29/9). Bangunan yang diketahui masih dalam tahap pembangunan itu runtuh dan menyebabkan puluhan santri luka-luka serta tiga orang meninggal dunia.

Berdasarkan data per Selasa (30/9) pukul 08.00 WIB, tercatat 98 santri menjadi korban. Para korban dirawat di RSUD Sidoarjo, RSI Siti Hajar, dan RS Delta Surya.

Tim SAR masih terus melakukan evakuasi terhadap santri yang diduga terjebak di bawah reruntuhan. Pada hari kedua pencarian, 11 korban berhasil dikeluarkan meski kondisi bangunan yang rapuh terus mengancam keselamatan petugas. Secara keseluruhan, 102 korban telah dievakuasi, dengan 91 orang dirawat di RS dan 10 sudah kembali ke keluarga. Diperkirakan masih ada sekitar 38 korban yang belum ditemukan.

Puan mengapresiasi upaya para petugas, namun mengingatkan agar proses evakuasi tetap mengutamakan keamanan.

“Tentunya kita berterima kasih atas peran tim SAR dan semua pihak yang membantu proses evakuasi ini. Yang paling penting, evakuasi harus memprioritaskan keselamatan para santri yang masih terjebak,” tegasnya.

Puan menilai kejadian ini harus menjadi peringatan keras bagi pemerintah mengenai pentingnya standar keselamatan bangunan fasilitas keagamaan dan pendidikan.

“Negara harus hadir memastikan setiap proses pembangunan, terlebih yang menyangkut fasilitas publik untuk anak-anak, dilakukan sesuai kaidah konstruksi yang benar dan diawasi secara ketat,” ujar Politisi PDI Perjuangan itu.

Mantan Menko PMK tersebut mendorong pemerintah pusat dan daerah memberi pendampingan kepada Ponpes Al Khoziny, termasuk bagi yayasan dan keluarga santri. Ia meminta dilakukan audit teknis bangunan oleh Kementerian PUPR, Kementerian Agama, dan pemerintah daerah, serta menyediakan pendampingan psikologis atau trauma healing bagi para korban.

Selain penanganan darurat, Puan juga mendesak adanya langkah jangka panjang berupa perbaikan regulasi dan penguatan pengawasan pembangunan fasilitas pendidikan dan keagamaan.

“Pondok pesantren sebagai lembaga pendidikan jutaan santri di seluruh Indonesia tidak boleh dibiarkan dengan fasilitas yang rentan membahayakan keselamatan. Negara tidak boleh abai terhadap hak dasar anak untuk mendapatkan lingkungan pendidikan dan keagamaan yang sehat serta terlindungi dari risiko bencana dan kecelakaan teknis,” pungkasnya.

Berita Terkait
Mungkin anda suka
WhatsApp Image 2025-07-16 at 12.31.43
Terpopuler
RUPA COWORKING_COMPANY PROFILE_page-0001
Terbaru
Tagar Populer
Pengunjung