RATASTV – Ketua DPR RI Puan Maharani menyoroti insiden tenggelamnya Kapal Motor Penumpang (KMP) Tunu Pratama Jaya di Selat Bali.
Puan meminta kepada para pemangku kepentingan untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem transportasi nasional guna mencegah kejadian serupa di masa depan.
“Kami berharap kepada seluruh stakeholder terkait transportasi untuk terus memperbaiki tata kelola yang ada. Keselamatan awak dan penumpang harus menjadi prioritas utama,” kata Puan.
Puan pun menyampaikan rasa duka cita yang mendalam atas insiden tenggelamnya KMP Tunu. Musibah itu hingga kini masih menyisakan proses pencarian korban oleh tim penyelamat gabungan.
“Kami terus memantau proses evakuasi dan pencarian yang sedang berlangsung,” ujar Puan kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (3/7).
Lebih lanjut, Puan juga menyoroti pentingnya mitigasi dan antisipasi terhadap kondisi cuaca ekstrem yang kerap menjadi faktor risiko dalam pelayaran.
“Memang cuaca dan kondisi alam bisa menjadi tantangan, tetapi upaya mitigasi dan antisipasi harus terus ditingkatkan. Jangan sampai musibah seperti ini kembali terjadi,” ujarnya.
KMP Tunu Tenggelam
Sebelumnya, KMP Tunu Pratama Jaya dilaporkan tenggelam di Selat Bali pada Rabu (2/7) malam sekitar pukul 23.35 WIB.
Insiden maut tersebut menyebabkan beberapa orang meninggal dunia, dan puluhan orang dikabarkan masih dalam pencarian atau hilang
Kepala Kantor SAR Surabaya Nanang Sigit menjelaskan bahwa pada insiden itu sebanyak 27 penumpang telah ditemukan.
“Jumlah korban 65 orang. Selamat 23, meninggal dunia empat orang,” kata SAR Mission Coordinator Nanang, Kamis (3/7).
Masih ada 38 penumpang dan kru yang dalam pencarian. Manifest kapal mencatat sebanyak 53 penumpang, 12 kru, dan 22 kendaraan berbagai jenis.
Nanang mengungkapkan, kapal tenggelam di Selat Bali pada Rabu (2/7/2025) pukul 23.35 WIB. KMP Tunu berangkat dari Ketapang ke Gilimanuk pada pukul 22.56 WIB.
Petugas Syahbandar pertama kali melihat insiden. Lokasi terakhir kapal terdeteksi pada koordinat 8°9’32.35″S 114°25’6.38″E.
Hingga Kamis malam, Tim SAR gabungan terus memperbarui data penumpang. Proses evakuasi dan identifikasi korban masih berlangsung.