Kemenhut Percepat Rehabilitasi Mangrove M4CR di Riau
RATASTV — Kementerian Kehutanan mempercepat program rehabilitasi mangrove di Provinsi Riau melalui skema Mangroves for Coastal Resilience (M4CR). Berdasarkan Peta Mangrove Nasional 2024, Riau memiliki luasan 231.438 hektare mangrove dengan potensi pemulihan mencapai 12.234 hektare. Upaya ini menjadi langkah strategis untuk menghadapi abrasi, intrusi air laut, dan dampak perubahan iklim, sekaligus memperkuat ketahanan sosial-ekonomi masyarakat pesisir.
Kepala Seksi BPDAS Indragiri Rokan, Arif Adi Suhastyo, menegaskan rehabilitasi mangrove bukan sekadar penanaman pohon, melainkan investasi jangka panjang bagi ketahanan pesisir dan kesejahteraan masyarakat. Salah satu lokasi prioritas adalah Desa Kuala Selat, Indragiri Hilir, yang kehilangan 1.600 hektare kebun kelapa akibat abrasi setelah mangrove hilang.
Hal senada disampaikan Kepala UPT KPH Mandah, Joko Yuni Purwanto. Ia menilai Desa Kuala Selat sebagai contoh nyata dampak kerusakan mangrove. Ribuan hektare kebun kelapa rusak dan ekonomi masyarakat terpukul. Melalui M4CR, masyarakat bersama Kemenhut berupaya memulihkan fungsi ekosistem sekaligus membuka peluang ekonomi baru.
PPIU Manager M4CR Riau, Muhammad Arif Fahrurozi, menjelaskan sejak program berjalan masyarakat telah menanam lebih dari 5,3 juta batang mangrove di atas lahan 1.683 hektare. Target rehabilitasi mencapai 5.858 hektare hingga 2027. Letak Kuala Selat yang berhadapan langsung dengan laut membuat program ini krusial untuk melindungi pesisir dari abrasi.
Program M4CR di Riau melibatkan 1.128 masyarakat dari 56 kelompok, termasuk 378 perempuan yang berperan aktif dalam pembibitan, pengelolaan kelompok, hingga pengembangan usaha berbasis mangrove. Partisipasi warga dinilai menjadi kunci keberhasilan karena menumbuhkan rasa memiliki terhadap kawasan yang dipulihkan.
Hasil monitoring per September 2025 menunjukkan lebih dari 70% kelompok masyarakat berhasil mencapai tingkat keberhasilan tumbuh di atas 75%. Meski begitu, tantangan tetap ada seperti pasang surut, abrasi, gangguan satwa, praktik penangkapan biota yang tidak ramah lingkungan, hingga sampah yang menghambat pertumbuhan bibit.
Selain pemulihan ekosistem, M4CR juga mendorong pengembangan usaha masyarakat berbasis mangrove. Sebanyak 27 kelompok di Riau telah menerima bantuan usaha serta pendampingan kelembagaan. Program ini menjadi bagian dari target nasional rehabilitasi 41.000 hektare di empat provinsi hingga 2027, sekaligus wujud kontribusi Indonesia terhadap aksi iklim global.