RATASTV – Gelombang kemarahan publik membuncah setelah beredar video menegangkan dari RSUD Sekayu, Kabupaten Musi Banyuasin, yang memperlihatkan seorang dokter spesialis ginjal dimarahi dan diintimidasi keluarga pasien. Rekaman berdurasi 1 menit 5 detik itu sontak viral di media sosial, memicu reaksi keras dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) yang mendesak kasus ini diproses secara hukum tanpa kompromi.
Ketua IDI Sumatra Selatan, dr Abla Chanie, SpTHT-KL, Subsp Oto (K), menyampaikan keprihatinan mendalam sekaligus kecaman keras. Ia menegaskan bahwa segala bentuk kekerasan, baik fisik maupun verbal, terhadap tenaga medis adalah tindakan yang tidak bisa ditoleransi. Menurutnya, dokter bekerja dengan niat tulus untuk menyelamatkan nyawa pasien, sehingga intimidasi apa pun wajib dibalas dengan langkah hukum tegas.
“IDI Sumsel sangat prihatin dan menyesalkan segala bentuk kekerasan, apalagi terhadap seorang dokter. Kami berharap aparat penegak hukum segera bertindak cepat dan tegas,” tegas Abla Chanie, Rabu (14/8).
Ia juga mengingatkan, ketidakpuasan terhadap pelayanan medis seharusnya disampaikan dengan kepala dingin, melalui komunikasi yang sehat antara pasien, keluarga, dan tenaga medis, bukan dengan teror atau pemaksaan. IDI memastikan akan terus mengawal kasus ini bersama PB IDI hingga tuntas.
Informasi yang dihimpun, insiden heboh itu terjadi pada Selasa pagi (12/8). Dalam video yang viral, tampak sejumlah keluarga pasien dengan nada tinggi memaksa dr Syahpri Putra Wangsa, SpPD, K-GH, FINASIM, melepas masker di tengah ruang perawatan, tepat di hadapan seorang pasien perempuan yang terbaring lemah di ranjang. (*)