RATASTV.CO – Wakil Menteri Ekonomi Kreatif (Wamen Ekraf), Irene Umar, menghadiri Doa Bersama untuk Kerukunan Bangsa yang digelar di Jakarta sebagai bagian dari rangkaian kegiatan Wahana Negara Raharja (WNR). Kegiatan doa bersama ini menjadi bukti nyata bahwa kerukunan antarumat beragama bukan hanya cita-cita, melainkan fondasi utama dalam menjaga persatuan bangsa Indonesia.
Acara ini bertepatan dengan dua momentum penting: 20 tahun Kuil Hoseiji dan 60 tahun berdirinya Majelis Nichiren Shoshu Buddha Dharma Indonesia (MNSBDI). Wamen Ekraf Irene menyebut doa bersama ini menegaskan kembali pentingnya kebersamaan dan toleransi sebagai kekuatan bangsa.
“Melalui doa bersama ini, kita menegaskan kembali bahwa kebersamaan dan toleransi adalah kekuatan terbesar bangsa Indonesia. Kementerian Ekraf mendukung langkah-langkah yang tidak hanya menjaga warisan budaya, tetapi juga memberdayakan masyarakat agar kearifan lokal terus hidup dan memberi inspirasi bagi generasi mendatang,” kata Wamen Ekraf Irene pada Jumat, 26 September 2025.
Di tempat yang sama, Menteri Agama Nasaruddin Umar menyampaikan apresiasi atas dedikasi MNSBDI yang sejak awal kiprahnya telah membina umat Buddha dan berkontribusi melalui berbagai program.
“Saya senang sekali mengikuti kegiatan yang dilaksanakan komunitas agama Buddha. Dari kegiatan seperti inilah kita bisa menemukan jati diri kita yang sesungguhnya, yang pada akhirnya membawa bangsa kita pada keutuhan. Humanis itu satu, dan nilai inilah yang terus kita jaga bersama,” ujar Nasaruddin.
Sementara itu Ketua Umum MNSBDI Pandita Utama Aiko Senosoenoto berterima kasih atas dukungan pemerintah serta seluruh pihak yang terlibat.
“Kegiatan ini merupakan bagian dari Wahana Negara Raharja dan sekaligus menandai 60 tahun perjalanan MNSBDI. Kami berterima kasih kepada pemerintah, instansi terkait, dan kepada lebih dari 5.000 umat yang datang dari berbagai daerah di Indonesia,” ujarnya.
Sebagai bagian dari rangkaian kegiatan, MNSBDI juga meluncurkan website Jejak Buddha Nusantara. Platform digital ini memuat informasi sejarah, arkeologi, serta potensi ekraf berbasis budaya terkait candi-candi di Indonesia, dengan dukungan dan kehadiran Kementerian Agama serta Kementerian Ekonomi Kreatif, untuk memperkuat identitas bangsa di era digital.