RATASTV — Upaya membangun generasi millennial yang sehat dan tangguh di ibu kota terus digalakkan. Ketua Umum DPN Komunitas Banteng Asli Nusantara (Kombatan), Budi Mulyawan atau Cepy, menegaskan bahwa kolaborasi antara TNI dan pemerintah daerah merupakan langkah strategis untuk memperkuat kualitas sumber daya manusia sekaligus meningkatkan ketahanan nasional.
Menurutnya, Jakarta sebagai pusat pemerintahan dan aktivitas nasional memiliki tantangan tersendiri dalam membina generasi muda. Karena itu, program yang dirancang bersama TNI dan pemerintah perlu menyasar pembinaan fisik, mental, sosial, hingga kepemimpinan.
“Menuju millennial Jakarta yang sehat juga tangguh dalam perspektif ketahanan nasional dan masa depan bangsa dapat diartikan sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas hidup serta kemampuan kaum millennial dalam menghadapi tantangan dan ancaman yang dapat memengaruhi ketahanan nasional,” ujar Budi, Selasa (23/9).
Ia menjelaskan, sejumlah program konkret telah berjalan. Di antaranya pembinaan fisik dan mental melalui olahraga bersama, pelatihan kepemimpinan, hingga pendidikan karakter yang bertujuan membentuk generasi muda yang sehat jasmani sekaligus matang secara emosional. Upaya lain juga dilakukan melalui pembangunan infrastruktur yang mendukung gaya hidup sehat, seperti taman kota, jalur sepeda, dan fasilitas olahraga. Tak ketinggalan, program edukasi kesehatan berupa penyuluhan gizi seimbang, kesehatan mental, serta pencegahan penyakit turut digalakkan.
“Millennial harus dipersiapkan dengan pembinaan yang komprehensif. Bukan hanya kuat secara fisik, tetapi juga tangguh secara mental dan emosional. Dengan begitu, mereka akan siap menjadi pemimpin masa depan bangsa,” tegasnya.
Budi menambahkan, manfaat program tersebut sudah mulai terlihat dalam kehidupan sehari-hari. Dari sisi kesehatan, anak muda Jakarta memiliki gaya hidup lebih seimbang sehingga produktivitas meningkat. Dari sisi sosial, partisipasi masyarakat juga makin tinggi karena mereka dilibatkan dalam kegiatan bersama. “Dengan partisipasi aktif, masyarakat akan lebih peduli dan bertanggung jawab terhadap lingkungan sekitar,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa aspek ketahanan nasional harus menjadi fondasi dalam pembinaan generasi muda. Ketahanan fisik dapat diperkuat dengan gaya hidup sehat dan aman, ketahanan mental ditempa melalui pendidikan karakter serta kepemimpinan, sementara ketahanan sosial dibangun dengan melibatkan anak muda dalam kegiatan kemasyarakatan. “Jika ketahanan fisik, mental, dan sosial mereka kuat, maka ancaman apa pun bisa dihadapi dengan baik. Ini penting agar Indonesia memiliki generasi penerus yang siap menjaga bangsa di masa depan,” katanya.
Budi juga menekankan pentingnya melihat program ini dalam konteks masa depan bangsa. Peningkatan kualitas sumber daya manusia, menurutnya, menjadi kunci utama. Dengan pendidikan, pelatihan, serta kesempatan untuk berpartisipasi dalam pembangunan, generasi millennial akan memiliki kemampuan beradaptasi menghadapi perubahan zaman. “Millennial harus disiapkan agar bisa beradaptasi dengan cepat. Dunia terus berubah, tantangan makin kompleks. Dengan kemampuan adaptasi, mereka tidak hanya bertahan, tapi juga mampu menjadi motor pembangunan,” ujarnya.
Untuk mencapai tujuan tersebut, ia mendorong agar pemerintah memperkuat kerja sama dengan masyarakat dalam mengembangkan program kesehatan dan keselamatan. Infrastruktur penunjang gaya hidup sehat harus terus ditambah, sementara edukasi dan pelatihan harus digencarkan agar peningkatan kualitas sumber daya manusia berjalan optimal. “Kerja sama antara pemerintah, TNI, dan masyarakat sipil sangat penting. Tanpa sinergi, program hanya akan berjalan setengah hati. Tapi dengan kolaborasi, hasilnya akan terasa nyata,” jelasnya.
Sebagai bagian dari rangkaian HUT ke-80 TNI dan peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-97 pada 28 Oktober 2025, Jaya Center Foundation berinisiatif menggelar Gebyar Baksos Millennial Jakarta. Melalui kegiatan ini, masyarakat diharapkan dapat merasakan secara langsung kehadiran dan kepedulian TNI maupun pemerintah di tengah situasi yang semakin penuh tantangan.
“Sebagai bagian dari komitmen kami, kegiatan ini bukan sekadar bakti sosial, melainkan wujud nyata bahwa TNI, pemerintah, dan elemen masyarakat bisa hadir langsung membantu rakyat menghadapi kesulitan hidup sehari-hari,” tutur Budi, yang juga menjabat Ketua Dewan Pembina Jaya Center Foundation serta Yayasan Jakarta Menyala Center.
Acara Gebyar Baksos Millennial Jakarta akan menghadirkan berbagai kegiatan sosial, mulai dari pembagian sembako murah, sunatan massal, donor darah, pemeriksaan kesehatan gratis, pembagian kacamata baca, hingga bantuan perlengkapan sekolah.
Budi optimistis bahwa dengan strategi yang tepat dan sinergi kuat, Jakarta dapat melahirkan generasi millennial yang sehat, tangguh, dan siap menghadapi masa depan. “Partisipasi aktif anak muda dalam kegiatan sosial, kepemimpinan, hingga pembangunan bangsa akan memperkuat ketahanan nasional sekaligus menjamin masa depan Indonesia yang lebih baik,” pungkasnya. (HDS)