banner

7 Manfaat Dahsyat Salat Dhuha: Kunci Rezeki Lancar dan Istana di Surga

Sabtu, 21 Juni 2025 09:06 WIB
Oleh: Ahmad Al Qodir Muallem
Ilustrasi.
Ilustrasi.

RATASTV – Salah satu amalan sunnah yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW dan penuh manfaat adalah salat Dhuha. Meski tidak wajib, tapi keutamaannya luar biasa. Yuk, kita telusuri apa saja keistimewaannya!

Menurut Sa’id bin Ali bin Wahf Al-Qahthani dalam bukunya Shalatul Mu’min, sholat Dhuha termasuk sunnah muakkad, artinya sangat dianjurkan. Rasulullah SAW sendiri rutin menunaikannya, menyarankannya, bahkan mewasiatkan amalan ini agar tak ditinggalkan.

Dalam hadits riwayat Abu Hurairah, beliau berkata:

أَوْصَانِي خَلِيلِي صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِثَلاثٍ (لَا أَدَعُهُنَّ حَتَّى أَمُوتَ) صِيَام ثَلاثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ وَرَكْعَتَي الضُّحَى وَأَنْ أُوتِرَ قَبْلَ أَنْ أَنَامَ

“Kekasihku SAW telah mewasiatkan kepadaku tiga hal (yang tidak akan pernah aku tinggalkan sampai akhir hayatku); berpuasa tiga hari pada setiap bulan (Hijriah), mengerjakan dua rakaat sholat Dhuha, dan mengerjakan sholat Witir sebelum tidur.” (HR Bukhari & Muslim)

Syaikh bin Baz pun menjelaskan, karena ini wasiat Nabi SAW, maka berlaku untuk seluruh umat, kecuali jika ada dalil yang membatasinya.

Dikatakan Syaikh Alauddin Za’tari, bahwa waktu salat Dhuha dimulai sejak matahari mulai naik (sekitar pukul 07.00 pagi) sampai menjelang waktu Zuhur (sekitar pukul 11.00 siang). Tapi waktu paling utama adalah saat matahari mulai terasa panas, kira-kira pukul 09.00 pagi, sesuai hadits tentang “salat awwabin”.

Jumlah rakaatnya fleksibel, yakni bisa dua, empat, hingga delapan rakaat. Yang paling utama adalah delapan rakaat, tapi maksimal bisa sampai dua belas.

7 Keutamaan Dahsyat Salat Dhuha

Berikut beberapa keutamaan luar biasa dari salat Dhuha, seperti dikutip dalam buku Berkah Shalat Dhuha karya M. Khalilurrahman Al-Mahfani:

1. Dibangunkan istana di surga

مَنْ صَلَّى الضُّحَى ثِنْتَيْ عَشْرَةَ رَكْعَةً بَنَى اللَّهُ لَهُ قَصْرًا مِنْ ذَهَبٍ فِي الْجَنَّةِ

Artinya: “Barangsiapa salat Dhuha dua belas rakaat, maka Allah akan membangun baginya istana dari emas di surga.” (HR Tirmidzi & Ibnu Majah, dari Anas bin Malik)

Allah SWT mengampuni dosanya meski sebanyak buih di laut

مَنْ حَافَظَ عَلَى شُفْعَةٍ الضُّحَى غُفِرَلَهُ ذُنُوْبَهُ وَ اِنْ كَانَتْ مِثْلُ زَبَدِ الْبَخْرِ

Artinya: “Barangsiapa yang menjaga sholat Dhuha, maka dosa dosanya akan diampuni walau sebanyak buih di lautan.” (HR Tirmidzi, Ibnu Majah, & Ahmad, dari Abu Hurairah)

2. Salat Dhuha adalah sedekah

يُصْبِحُ علَى كُلِّ سُلَامَى مِن أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ، فَكُلُّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةٌ، وَكُلُّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةٌ، وَكُلُّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةٌ، وَكُلُّ تَكْبِيرَةٍ صَدَقَةٌ، وَأَمْرٌ بالمَعروفِ صَدَقَةٌ، وَنَهْيٌ عَنِ المُنْكَرِ صَدَقَةٌ، وَيُجْزِئُ مِن ذلكَ رَكْعَتَانِ يَرْكَعُهُما مِنَ الضُّحَى

Artinya: “Setiap ruas dari anggota tubuh di antara kalian pada pagi hari, harus dikeluarkan sedekahnya. Setiap tasbih adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, menyuruh kebaikan adalah sedekah, dan mencegah kemungkaran adalah sedekah. Dan semua itu dapat disepadankan dengan mengerjakan salat Dhuha dua rakaat.” (HR Muslim, dari Abu Dzar)

3. Pahalanya setara ibadah haji dan umrah

مَنْ صَلَّى الْغَدَاةَ فِي جَمَاعَةٍ ثُمَّ قَعَدَ يَذْكُرُ اللَّهَ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ ثُمَّ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ كَانَتْ لَهُ كَأَجْرِ حَجَّةٍ وَعُمْرَةٍ ، تَامَةٍ تَامَةٍ تَامَةٍ

Artinya: “Barangsiapa yang salat Shubuh berjemaah kemudian duduk berzikir untuk Allah SWT sampai matahari terbit kemudian (dilanjutkan dengan) mengerjakan salat Dhuha dua rakaat, maka baginya seperti pahala haji dan umrah, sepenuhnya, sepenuhnya, sepenuhnya.” (HR Tirmidzi, dari Anas bin Malik)

4. Dicukupkan kebutuhannya oleh Allah SWT

ابْنَ آدَمَ ارْكَعْ لِي مِنْ أَوَّلِ النَّهَارِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ أكْفِكَ آخِرَهُ

Artinya: “Wahai anak Adam, rukuklah (salatlah) karena Aku pada awal siang (salat Dhuha) empat rakaat, maka Aku akan mencukupi (kebutuhan)mu sampai sore hari.” (HR Tirmidzi, hadits qudsi riwayat dari Abu Darda)

5. Amalan cadangan di hari Perhitungan kelak

إِنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ بِهِ الْعَبْدُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ عَمَلِهِ صَلَاتُهُ فَإِنْ صَلُحَتْ فَقَدْ أَفْلَحَ وَأَنْجَحَ وَإِنْ فَسَدَتْ فَقَدْ خَابَ وَخَسِرَ فَإِنِ انْتَقَصَ مِنْ فَرِيْضَتِهِ شَيْء قَالَ الرَّبُّ عَزَّ وَجَلَّ انْظُرُوا هَلْ لِعَبْدِي مِنْ تَطَوُّع فَيُكَمَّلَ بِهَا مَا انْتَقَصَ مِنَ الْفَرِيْضَةِ ثُمَّ يَكُوْنُ سَائِرُ عَمَلِهِ عَلَى ذَلِكَ

Artinya: “Sesungguhnya yang pertama kali dihisab pada diri hamba pada hari kiamat dari amalannya adalah salatnya. Apabila benar (sallatnya) maka ia telah lulus dan beruntung, dan apabila rusak (shlatnya) maka ia akan kecewa dan rugi. Jika terdapat kekurangan pada sholat wajibnya, maka Allah berfirman, ‘Perhatikanlah, jikalau hamba-Ku mempunyai shalat sunah maka sempurnakanlah dengan sholat sunahnya sekadar apa yang menjadi kekurangan pada salat wajibnya. Jika selesai urusan sholat, barulah amalan lainnya.” (HR An-Nasa’i, Abu Dawud, Tirmidzi, & Ibnu Majah, dari Abu Hurairah)

6. Salatnya orang-orang bertaubat

صَلاةُ الْأَوَّابِينَ إِذَا رَمِضَتْ الْفِصَالُ

Artinya: “Waktu salat orang-orang yang bertaubat adalah bila anak-anak unta telah merasa kepanasan.” (HR Muslim)

7. Menuai keberkahan di waktu pagi

Diriwayatkan dari Sakhr Al-Ghamidi, ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Ya Allah, berkatilah umatku pada waktu pagi.” (HR Tirmidzi, Abu Daud, Ahmad, & Ibnu Majah). (*)

 

 

 

 

 

Berita Terkait
Mungkin anda suka
WhatsApp Image 2025-07-16 at 12.31.43
Terpopuler
RUPA COWORKING_COMPANY PROFILE_page-0001
Terbaru
Tagar Populer
Pengunjung