200 Juta Al-Fatihah untuk Presiden Prabowo, Doa dan Harapan Menuju Indonesia Emas
RATASTV – Doa bersama lintas umat terus menggema di tengah masa transisi kepemimpinan nasional menuju tahun 2029. Para alim ulama, tokoh lintas agama, dan masyarakat dari Sabang hingga Merauke bersatu dalam ikhtiar spiritual, memanjatkan doa demi kemajuan bangsa di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.
Salah satu yang menyuarakan doa dan harapan tersebut adalah Ki Ucup Jumanta, seorang ahli metafisika asal Rumpin, Kabupaten Bogor. Ia mengungkapkan bahwa momentum “200 juta Al-Fatihah untuk Presiden Prabowo” merupakan simbol kebersamaan dan harapan besar rakyat Indonesia dalam membangun masa depan bangsa.
“Doa itu menjadi bagian dari perjuangan bersama dalam bahtera Nabi Nuh AS, menggapai Indonesia yang lebih baik,” ujar Ki Ucup Jumanta saat ditemui di Bogor, Selasa, 5 Agustus 2025.
Menurutnya, bahtera Nabi Nuh merupakan lambang peradaban yang berlayar atas kehendak dan sistem ketentuan Allah SWT. Di dalam simbol tersebut, kata dia, ada seorang nahkoda yang ditunjuk oleh alam semesta—dalam hal ini Presiden—untuk menuntun umat manusia ke jalan yang penuh kemakmuran, keadilan, dan kebijaksanaan.
“Presiden yang bernaung di bawah panji-panji konsep Tuhan akan membawa bangsa ini menemukan jalan terbaiknya. Maka, kemakmuran, pemerataan, dan keadilan bisa tercapai,” jelas Ki Ucup.
Ia menyatakan komitmennya untuk terus menyuarakan dukungan kepada Presiden terpilih Prabowo Subianto, sebagai wujud kemauan rakyat yang sejalan dengan sistem semesta menuju Indonesia yang bermartabat.
“Presiden Prabowo tentu ingat saat momen doa dua ratus juta Al-Fatihah dipanjatkan untuknya. Itu bukan sekadar simbol, tapi bentuk harapan kolektif dari rakyat dan para tokoh agama,” katanya.
Mengakhiri pernyataannya, Ki Ucup mengungkapkan optimismenya terhadap masa depan Indonesia. “Tahun-tahun menuju Indonesia Emas, janji itu insyaallah akan menjadi kenyataan bagi seluruh rakyat Indonesia,” pungkasnya.