RATASTV — Wakil Gubernur Jakarta, Rano Karno, menanggapi santai sorotan publik terkait aktivitas muda-mudi yang berpacaran di taman kota yang kini beroperasi selama 24 jam. Menurutnya, hal tersebut merupakan fenomena yang wajar selama dilakukan secara tertib dan dalam batas yang wajar.
“Kemarin ada orang protes, ‘Bang, ini taman jadi tempat pacaran.’ Ya elah, kita kayak enggak pernah muda aja,” ujar Rano di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan, Rabu (25/6/2025).
Rano menegaskan bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta tidak secara khusus mengizinkan taman digunakan sebagai tempat pacaran. Namun, menurutnya, pertemuan pasangan muda di ruang publik seperti taman bukanlah hal yang harus dibesar-besarkan.
“Ya bukan berarti kita izinin. Yang namanya orang ketemu di taman, ngobrol di bawah pohon sengon, ya pegang deh jari-jari dikit. Orang, wartawan, netizen, bilang pacaran. Salah lagi,” ungkapnya sambil tertawa.
Ia menambahkan, kebijakan membuka taman 24 jam bertujuan agar ruang terbuka hijau bisa dimanfaatkan oleh warga, khususnya mereka yang baru memiliki waktu luang setelah jam kerja.
“Kita diemin tuh taman kosong melompong, salah lagi. Dibilang mubazir. Sekarang kita buka, dimanfaatin, ya kita ajak masyarakat bijak menggunakannya,” tambahnya.
Rano juga mengajak masyarakat untuk menjaga kondusivitas taman serta tetap menjaga etika dalam menggunakan ruang publik.
Sebelumnya, viral di media sosial video pasangan muda-mudi yang duduk berpangkuan di Taman Langsat, Jakarta Selatan, pada malam hari. Peristiwa itu terjadi tak lama setelah Pemprov Jakarta memberlakukan kebijakan pembukaan taman 24 jam.
Menanggapi hal itu, Gubernur Jakarta Pramono Anung mengaku telah menerima laporan dari CCTV taman-taman terkait aktivitas tidak pantas di malam hari.
“Tentunya yang seperti ini akan ditertibkan,” ujar Pramono, Senin (16/6/2025).
Meski demikian, Pramono menegaskan bahwa pihaknya tidak akan mencabut kebijakan taman buka 24 jam karena secara umum mendapat tanggapan positif dari masyarakat.
“Bukan berarti karena satu-dua kejadian lantas kita stop. Kebijakan ini tetap berjalan,” tegasnya. (HDS)