Dermaga Pulau Pramuka Mangkrak, Warga Kepulauan Seribu Jadi Korban

RATASTV – Petisi Brawijaya Jakarta mendesak agar proyek dermaga di Pulau Pramuka segera diselesaikan demi kepentingan warga Kabupaten Kepulauan Seribu.

Ketua DPD Petisi Brawijaya Jakarta, Sigit Budi, menyampaikan desakan itu setelah meninjau langsung kondisi dermaga milik Dinas Perhubungan DKI Jakarta di Pulau Pramuka pada Rabu, 24 Agustus 2025.

“Pulau Pramuka adalah pusat pemerintahan Kabupaten Kepulauan Seribu. Dermaga ini sangat vital sebagai tempat bersandar kapal dari pulau-pulau sekitar. Karena itu, proyek ini tidak boleh dibiarkan mangkrak,” ujar Sigit.

Kritik terhadap terbengkalainya pembangunan dermaga sebenarnya sudah muncul sejak pertengahan 2025. Forum Warga Kota (Fakta) Indonesia menyoroti bahwa revitalisasi dermaga Pulau Pramuka di Kelurahan Pulau Panggang, Kecamatan Kepulauan Seribu Utara, hingga kini belum difungsikan. Padahal, proyek senilai Rp78 miliar dari APBD DKI 2022 tersebut semestinya rampung dan digunakan masyarakat, bukan justru terbengkalai.

Nada serupa juga pernah disampaikan Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta, Nur Afni Sajim. Menurutnya, masalah mangkraknya dermaga tidak bisa dianggap selesai hanya dengan pengembalian dana ke kas daerah.

“Mencermati perjalanan proyek dermaga ini, tercium aroma korupsi. Ada pengembalian dana ke kas daerah, tetapi proyek tetap tidak selesai hingga hari ini,” tegas Sigit.

Ia menambahkan, Pemprov DKI Jakarta seharusnya menjelaskan secara terbuka kepada masyarakat mengenai timeline penyelesaian proyek. Transparansi dianggap penting agar warga Kepulauan Seribu tidak terus menjadi korban kelalaian pembangunan. (HDS)