RATASTV – Situasi global makin memanas. Menurut laporan eksklusif Wall Street Journal, Presiden AS Donald Trump dilaporkan telah menyetujui rencana serangan ke Iran, namun belum mengeluarkan perintah final pelaksanaannya.
Mengutip sumber anonim, Trump disebut masih menanti langkah dari pihak Iran untuk menghentikan program nuklirnya. Salah satu target utamanya adalah fasilitas pengayaan uranium bawah tanah Fordow milik Iran, yang hanya bisa dihancurkan dengan senjata berdaya super tinggi.
Di hari yang sama, Trump sempat berbicara di hadapan pers dan menyatakan bahwa dirinya belum memutuskan apakah akan mengerahkan militer AS untuk membantu Israel dalam serangan ke Iran.
“Saya mungkin akan melakukannya. Mungkin juga tidak,” kata Trump dari Ruang Oval Gedung Putih.
Trump juga memberi sinyal bahwa keputusan penting bisa diumumkan dalam waktu dekat, mungkin pekan depan, atau bahkan lebih cepat dari yang dibayangkan.
Tak hanya itu, Trump dikabarkan telah memberi lampu hijau kepada Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, untuk terus menggempur Iran, meski belum jelas apakah AS akan ikut turun tangan langsung.
Sementara itu, Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei tak tinggal diam. Ia menolak ultimatum Trump yang meminta Iran menyerah tanpa syarat dan memperingatkan bahwa keterlibatan militer AS dalam konflik ini akan memicu dampak yang tidak bisa diperbaiki.
“Zionis telah melakukan kesalahan besar dan mereka akan menanggung akibatnya,” tegas Khamenei di siaran televisi nasional.
Ia juga menegaskan, Iran tak akan memaafkan pelanggaran wilayah atau tumpahnya darah para syuhada.
Semua bermula ketika Israel mengguncang Iran dengan serangan udara mematikan, menghantam jantung pertahanan militer dan fasilitas nuklir strategis. Ledakan demi ledakan menggema, dan media Iran melaporkan kehancuran tragis setidaknya 585 nyawa melayang, dan lebih dari 1.300 orang terluka parah dalam serangan brutal tersebut.
Tak tinggal diam, Iran membalas dengan kekuatan penuh. Serangan rudal skala besar langsung ditembakkan ke wilayah Israel dalam aksi balas dendam yang menggelegar. Akibatnya, 24 warga Israel dilaporkan tewas dan ratusan lainnya terkapar luka-luka, mengguncang kawasan hingga ke ujung diplomasi global. (*)