RATASTV – Situasi di Timur Tengah memanas pasca-serangan Amerika Serikat terhadap fasilitas nuklir di Iran, pada Minggu (22/6) dini hari.
Terkini, Parlemen Republik Islam Iran menyatakan bahwa akan menutup Selat Hormuz untuk kegiatan pelayaran internasional.
Hal tersebut disampaikan oleh anggota Komisi Keamanan Nasional di Parlemen Iran Mayor Jenderal Esmaeli Kowsari.
“Parlemen telah mencapai kesimpulan bahwa Selat Hormuz harus ditutup,” kata Esmaeli sebagaimana disiarkan televisi Iran Press TV.
Selat Hormuz merupakan salah satu jalur laut yang paling penting dan strategis bagi lalu lintas pasokan minyak dunia.
“Keputusan akhir mengenai hal tersebut akan ditetapkan oleh Dewan Keamanan Tertinggi Nasional,” katanya, merujuk pada otoritas keamanan tertinggi di Iran.
Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump pada Minggu pagi menyatakan bahwa militer AS telah melancarkan serangan terhadap tiga fasilitas nuklir Iran di Fordow, Natanz, dan Isfahan.
Serangan tersebut terjadi di tengah eskalasi menyusul serangan militer Israel, yang didukung AS, terhadap Iran sejak 13 Juni lalu.