RATASTV – Perang antara Iran dan Israel terus memanas hingga menyebabkan ratusan orang meninggal dunia dan luka-luka.
Juru bicara Kementerian Kesehatan Iran Hossein Kermanpour menyatakan, korban meninggal imbas gempuran Israel mencapai ratusan orang.
“Setelah 65 jam agresi dari rezim Zionis 1.277 terluka, 224 (terdiri dari) perempuan, laki-laki dan anak-anak meninggal dunia,” kata Kermanpour, Minggu (15/6) dikutip AFP .
Kermanpur menyebut bahwa ratusan korban tewas tersebut tersebut 90 persen di antaranya merupakan warga sipil. Selain itu, serangan Israel juga telah menewaskan pejabat tinggi militer dan beberapa ilmuwan nuklir terkemuka Iran.
Mereka di antaranya Kepala Staf Angkatan Bersenjata Militer Iran Jenderal Mohammad Bagheri, Komandan Pasukan Garda Revolusi Iran (IRGC) Jenderal Hossein Salami komandan Markas Besar Khatam Al Anbiya dan anggota IRGC Jenderal Gholami Rashid,
Kemudian, ilmuwan pembukaan sekaligus rektor Universitas Islam Azad Mohammad Mechdi Tehranchi, dan Ilmuwan nuklir sekaligus mantan Ketua Organisasi Energi Atom Iran Fereydoun Abbasi.
Israel pada Jumat (14/6) menggempur habis-habisan Iran. Mereka mengeklaim menyerang fasilitas nuklir dan persenjataan milik negara tetangganya.
Namun, Israel juga menyerang organisasi penduduk di sejumlah wilayah di Teheran dan beberapa kota lain.
Beberapa jam kemudian, Iran meluncurkan 100 rudal sebagai balasan ke Israel. Negeri Zionis lalu balik menyerang.
Iran lalu mengancam akan memperluas dan meningkatkan eskalasi serangannya terhadap Israel bila negara Zionis itu terus melanjutkan peperangan yang telah terjadi selama beberapa hari terakhir.
Sementara itu, pasukan intelijen Iran telah menangkap dua agen Mossad, badan intelijen Israel, di Provinsi Alborz, Iran utara, sebut laporan dari kantor berita semiresmi Iran, Tasnim pada Minggu (15/6).
Dua orang anggota Mossad tersebut ditangkap di sebuah rumah di wilayah Savojbolagh, tempat mereka merakit bom, bahan peledak, perangkap, dan berbagai perangkat elektronik