RATASTV – Langit gelap di Timur Jauh Rusia berubah menjadi saksi bisu kehancuran total saat sebuah pesawat penumpang An-24 milik maskapai Angara jatuh dan hancur berkeping-keping di wilayah Amur pada Kamis (24/7/2025). Tragedi ini merenggut seluruh nyawa di dalamnya sekitar 50 orang termasuk lima anak-anak dan enam awak. Tidak ada satu pun yang selamat.
Pesawat tersebut tengah dalam penerbangan menuju kota Tynda, yang terletak tak jauh dari perbatasan dengan Tiongkok. Namun, perjalanan itu berubah menjadi mimpi buruk saat pesawat mendadak menghilang dari radar di tengah terpaan cuaca ekstrem. Angin kencang, kabut tebal, dan jarak pandang nyaris nol membuat upaya komunikasi terakhir dengan pilot tak membuahkan hasil.
Beberapa jam kemudian, tim penyelamat yang menggunakan helikopter akhirnya menemukan puing-puing pesawat di sebuah wilayah terpencil. Pemandangan mengerikan menyambut mereka di mana tubuh pesawat hangus terbakar, serpihan logam berserakan di tanah, dan tak ada tanda-tanda kehidupan. Ledakan besar diduga terjadi sesaat setelah pesawat menghantam tanah dengan kecepatan tinggi.
Menurut laporan awal dari otoritas Rusia, dugaan sementara mengarah pada kesalahan manusia, kemungkinan besar pilot yang kesulitan melakukan pendaratan darurat di tengah badai hebat. Kondisi cuaca yang sangat buruk menjadi tantangan besar yang berujung fatal.
Kementerian Situasi Darurat Rusia mengonfirmasi bahwa di dalam pesawat terdapat antara 40 hingga 50 orang, termasuk anak-anak yang sedang bepergian bersama keluarga mereka. (*)