RATASTV – Surat penangkapan yang dilayangkan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin berbuntut panjang.
Gegara surat tersebut, Putin dipastikan tidak akan menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS yang akan digelar pada 6–7 Juli mendatang di Brasil.
Keputusan tersebut diambil lantaran surat penangkapan dari ICC yang masih berlaku hingga hari ini terhadap Vladimir Putin.
Dilansir dari Reuters, Kamis (26/6). Surat tersebut diterbitkan pada tahun 2023, setelah Rusia melancarkan invasi besar-besaran ke Ukraina.
Pada surat itu, ICC menuduh Putin melakukan kejahatan perang berupa deportasi ratusan anak Ukraina ke wilayah Rusia.
Namun demikian, Negeri Beruan Merah (Rusia) membantah tuduhan tersebut dan menolak mengakui legitimasi dari ICC.
Kremlin menegaskan bahwa surat penangkapan tersebut tidak sah karena Rusia bukan pihak dalam traktat pendirian ICC.
Surat tersebut berdampak pada kebebasan bergerak Putin karena negara anggota ICC diwajibkan menangkap pihak yang dicari jika berada di wilayah mereka.
Karena alasan tersebut, Putin harus mempertimbangkan secara cermat setiap perjalanan ke luar negeri. Pada tahun 2023, ia juga memilih untuk tidak menghadiri KTT BRICS di Afrika Selatan dengan alasan serupa.
Meski demikian, pada tahun yang sama ia tetap melakukan kunjungan kenegaraan ke Mongolia, yang secara hukum merupakan anggota ICC.
Kendati demikian, negara Mongolia tetap menyambut Vladimir Putin secara resmi tanpa melakukan penangkapan.
Penasihat kebijakan luar negeri Kremlin, Yuri Ushakov mengkonfirmasi bahwa pada KTT BRICS tahun ini di Brasil, Putin akan berpartisipasi melalui video konferensi dari Moskow.
“Hal ini disebabkan oleh kesulitan tertentu, dalam konteks tuntutan dari ICC. Dalam konteks tersebut, pemerintah Brasil tidak dapat mengambil posisi yang jelas yang memungkinkan presiden kami berpartisipasi langsung dalam pertemuan ini,” kata Ushakov.
Sebagai gantinya, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov akan hadir secara langsung untuk mewakili Rusia dalam forum tersebut.
Lavrov disebut-sebut akan memimpin delegasi Rusia dalam pembahasan kerja sama ekonomi, politik, dan strategis pada KTT BRICS.
Diskusi tersebut akan berlangsung bersama negara-negara anggota BRICS lainnya, yaitu Brasil, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan.
Absennya Putin kembali menegaskan dampak signifikan dari surat penangkapan ICC terhadap posisi internasional Rusia.