RATASTV – Anggota Komisi I DPR RI Syamsu Rizal buka suara terkait tindakan Israel yang mencegat armada Global Sumud Flotilla pembawa bantuan kemanusiaan untuk Gaza.
“Israel melanggar konvensi Jenewa, melanggar hukum humaniter internasional. Bahkan melanggar piagam PBB dan melanggar Surat Ketetapan Dewan Keamanan,” kata Syamsu Rizal, Jumat (3/10).
Syamsu Rizal pun meminta pemerintah Indonesia untuk mengajak negara-negara yang tergabung dalam BRICS dan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) agar kompak dan berani bersikap tegas dengan memutus diplomasi dengan Israel.
“Apa yang dilakukan oleh Israel itu dengan memblokade, kemudian menghambat. Bahkan menangkap aktivis internasional itu, pada dasarnya itu jelas pelanggaran hukum internasional,” tegasnya
Syamsu Rizal mengatakan, jika negara-negara di dunia serempak memutus hubungan diplomatik dengan Israel, maka sikap kesewenangan negara tersebut bisa dihentikan.
Dia mengungkapkan bahwa tindakan yang dilakukan Israel telah mengganggu pola relasi internasional. Ia pun mengecam tindakan dengan memblokade dan menghambat bantuan ke Gaza. Menurut dia, hal tersebut merupakan pelanggaran hukum internasional.
“Sekarang tinggal lembaga internasional seperti PBB dan beberapa lembaga lainnya itu bukan hanya sekadar mengecam. Kalau kami secara pribadi atau di komisi ini mengecam. Pemerintah Republik Indonesia, juga harus mengecam,” katanya.
“Karena, ini betul-betul sudah pelanggaran hukum internasional sehingga hukumannya itu harusnya beberapa negara itu mengembargo. Kemudian melakukan langkah-langkah diplomatik, memutuskan hubungan diplomatik,” imbuhnya.
Syamsu Rizal menambahkan, peristiwa ini harus menjadi momentum bagi Indonesia untuk memanfaatkan jejaring forum internasional. Ia berharap negara-negara yang tergabung dalam BRICS hingga OKI memutuskan diplomasi dengan Israel.
“Kalau kita ini meminta relasi internasionalnya kita termasuk kerja sama-kerja sama yang Indonesia di dalamnya, misalnya di BRICS, di OKI. Di mana itu untuk dalam pertemuannya itu memberikan rekomendasi itu,” kata Syamsu Rizal.
“Momentum ini mesti dimanfaatkan dengan baik, tentu dengan orientasi adalah bagaimana supaya Israel ini menghentikan. Yang kedua, tentunya supaya Palestina itu bisa diakui secara luas kemerdekaannya,” tandasnya.
Sebelumnya, angkatan laut Israel mencegat armada Global Sumud Flotilla yang membawa bantuan kemanusiaan ke Gaza. Pencegatan armada tersebut mengakhiri upaya kapal-kapal internasional menembus blokade Israel atas wilayah Palestina yang kelaparan.
Armada Global Sumud sendiri melibatkan sekitar 45 kapal yang membawa politisi dan aktivis, termasuk aktivis iklim Swedia Greta Thunberg. Armada Global Sumud meninggalkan Spanyol bulan lalu, dengan tujuan untuk menemhus blokade Israel atas wilayah Palestina.