banner

Debus: Seni Tradisional Banten yang Dulu Jadi Media Dakwah Islam

Minggu, 3 Agustus 2025 17:31 WIB
Oleh: Diaz
debus-dadali-pati-warisan-budaya-yang-eksis-hingga-mancanegara_1715679331

Debus: Seni Tradisional Banten yang Dulu Jadi Media Dakwah Islam

RATASTV – Debus adalah kesenian tradisional khas Provinsi Banten yang menampilkan atraksi kekebalan tubuh terhadap berbagai benda tajam. Nama debus sendiri berasal dari bahasa Arab dablus, yang merujuk pada sejenis senjata dengan ujung runcing.

Pertunjukan debus mampu memukau penonton karena para pemainnya melakukan aksi ekstrem seperti menyayat tubuh dengan parang, mengunyah pecahan kaca, hingga membakar diri dengan bola api—tanpa terlihat mengalami luka sedikit pun. Atraksi ini bukan sekadar hiburan, melainkan merupakan perpaduan antara seni, unsur religi, dan ilmu kebatinan yang kuat.

Awalnya, debus hanya berkembang di tanah Banten. Namun seiring waktu, terutama ketika Banten masih menjadi bagian dari Provinsi Jawa Barat, kesenian ini menyebar hingga ke wilayah Parahyangan. Meski kini dikenal luas, ilmu debus tidak bisa dikuasai sembarang orang. Dibutuhkan latihan spiritual yang mendalam, komitmen, dan sikap istiqamah tinggi agar seseorang bisa mencapai tingkat kekebalan tersebut.

Secara historis, debus telah dikenal sejak abad ke-16 pada masa pemerintahan Maulana Hasanuddin (1532–1570), Sultan Banten pertama. Kesenian ini digunakan oleh ulama seperti Nurrudin Ar-Raniry, tokoh tarekat al-Rifa’iyah, sebagai media dakwah untuk menyebarkan ajaran Islam. Dalam setiap pertunjukan, doa-doa dari ayat-ayat suci Al-Qur’an dilantunkan, menjadi bagian dari ritual untuk memohon keselamatan.

Puncak penggunaan debus sebagai alat perjuangan terjadi pada masa Sultan Ageng Tirtayasa (1651–1692). Saat itu, debus berfungsi sebagai media untuk membangkitkan semangat rakyat Banten melawan penjajahan Belanda. Namun seiring melemahnya Kesultanan Banten di bawah kekuasaan Sultan Rafiudin, eksistensi debus sempat meredup.

Baru pada era 1960-an, debus kembali bangkit dan difungsikan sebagai sarana hiburan rakyat. Hingga kini, debus tetap hidup dan menjadi bagian dari identitas budaya Banten yang sarat makna spiritual dan historis. Seni ini juga menjadi simbol warisan para jawara yang terus dijaga dan diwariskan lintas generasi.

Berita Terkait
Mungkin anda suka
WhatsApp Image 2025-07-16 at 12.31.43
Terpopuler
RUPA COWORKING_COMPANY PROFILE_page-0001
Terbaru
Tagar Populer
Pengunjung