banner

Penyu-lamat 2025: Relawan Telkom Bergerak untuk Edukasi Sampah dan Konservasi Penyu di Pantai Pelangi

Senin, 15 September 2025 14:19 WIB
Oleh: Hadits
Telkom 25

RATASTV – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) kembali menegaskan komitmen terhadap keberlanjutan lingkungan melalui program Telkom Connect-in: Penyu-lamat 2025. Aksi konservasi ini digelar Sabtu (23/8) di pesisir Pantai Pelangi, Bantul, DI Yogyakarta, dengan melibatkan 50 relawan karyawan TelkomGroup dari seluruh Indonesia.

Indonesia yang kaya laut dan pesisir kini menghadapi tantangan serius dari krisis sampah. Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) 2023, negeri ini menghasilkan 69,9 juta ton sampah per tahun, namun hanya sekitar 9–10% yang berhasil dikelola. Sampah plastik yang berakhir di sungai dan laut tidak hanya mengganggu kesehatan manusia, tetapi juga mengancam ekosistem, termasuk penyu—satwa purba yang enam dari tujuh spesiesnya hidup di perairan Indonesia.

Dalam kegiatan ini, Telkom berkolaborasi dengan Social Event POISE Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada dan IEEE Indonesia. Aksi yang dilakukan mencakup beach clean-up dengan hasil 150 kilogram sampah plastik, pelatihan pengelolaan sampah bersama ISI Yogyakarta dan Telkom University, pelatihan fotografi & ekowisata oleh Komunitas Fotografi Telkom, penanaman 150 pandan laut, hingga pelepasan 100 tukik sebagai simbol konservasi berkelanjutan.

“Biasanya saya sibuk dengan pekerjaan kantor, tapi kali ini bisa langsung membersihkan pantai, menanam pandan laut, sampai melepas tukik. Rasanya seperti mengembalikan sesuatu yang kita pinjam dari alam. Program ini juga membuat kami semakin kompak dan sadar bahwa sekecil apa pun aksi kita berdampak besar,” ujar Venny, karyawan TelkomGroup asal Jakarta yang menjadi relawan.

Pantai Pelangi dipilih sebagai lokasi karena menjadi titik pendaratan empat jenis penyu, terutama penyu lekang yang bertelur pada April–Oktober. Menurut penggiat konservasi, setiap sarang penyu lekang berisi 80–140 butir telur, dengan jumlah yang terus meningkat tiap tahun.

Apresiasi datang dari pemerintah daerah. Ir. Fenti Yusdayati, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Bantul, menegaskan, “Penyu-lamat adalah bukti nyata kolaborasi lintas sektor—mahasiswa, akademisi, perusahaan, hingga pemerintah—dalam menjaga kelestarian lingkungan.”

Sementara itu, Hery Susanto, Senior General Manager Social Responsibility Telkom, menyampaikan bahwa Telkom terus memperkuat budaya employee volunteering. “Melalui program TJSL, kami ingin karyawan hadir bukan hanya sebagai pekerja, tetapi juga bagian dari solusi atas tantangan lingkungan dan sosial. Pengalaman langsung di lapangan membentuk empati, kepemimpinan, sekaligus kebanggaan bekerja di perusahaan yang peduli,” ujarnya.

Sebagai bagian dari Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), Telkom Connect-in: Penyu-lamat 2025 mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya poin 13 (Climate Action), 14 (Life Below Water), dan 15 (Life on Land). Program ini menunjukkan bahwa komitmen Telkom terhadap lingkungan bukan sekadar wacana, melainkan aksi nyata yang berdampak bagi ekosistem pesisir dan kesejahteraan masyarakat. (HDS)

Berita Terkait
Mungkin anda suka
WhatsApp Image 2025-07-16 at 12.31.43
Terpopuler
RUPA COWORKING_COMPANY PROFILE_page-0001
Terbaru
Tagar Populer
Pengunjung