banner

Menteri Ekraf Dukung Gailbook Kembangkan Subsektor Fesyen Melalui Kolaborasi ke Tingkat Global

Jumat, 3 Oktober 2025 19:54 WIB
Oleh: M Ridwan
IMG-20251003-WA0071

RATASTV.CO – Kementerian Ekonomi Kreatif (Ekraf) menjajaki kolaborasi dengan platform fesyen Gailbook untuk mendorong gelombang baru ekspor perancang busana Indonesia ke pasar global. Rencana strategis ini akan difokuskan pada pembukaan akses ke pusat mode dunia seperti Dubai, Paris, dan London, didukung oleh perlindungan kekayaan intelektual dan pertukaran data yang lebih baik.

“Kementerian Ekonomi Kreatif siap berkolaborasi untuk memperkuat data, menyederhanakan regulasi, dan menciptakan creative by Indonesia sebagai momentum untuk dukungan kegiatan ekspor, khususnya subsektor fesyen,” ujar Menteri Ekraf Teuku Riefky Harsya menerima audiensi dari co-founder Gailbook, Nadia Irwan, di kantor Kementerian Ekraf pada Rabu, 1 Oktober 2025.

Gailbook memiliki fokus utama menjadi platform e-retail fesyen yang terkurasi dan telah menghubungkan 40 brand Indonesia dengan pasar internasional sejak Agustus 2024. Peran Gailbook mampu menjembatani marketplace business to business (B2B) dan business to customer (B2C) yang memperkuat industri kreatif Indonesia, membuka akses pasar global, membangun ekosistem fesyen terintegrasi, dan mendorong pertumbuhan ekspor internasional.

Menteri Ekraf menegaskan pentingnya pendaftaran merek Internasional sebagai elemen dari kekayaan intelektual untuk mendapat perlindungan. Selain itu, Menteri Ekraf juga menyoroti peluang kolaborasi termasuk dalam hal berbagi data, partisipasi dalam pameran dagang, dan pemberdayaan pengrajin lokal.

“Setiap merek yang ada dalam Gailbook harus dipastikan sudah punya sertifikat kekayaan intelektual untuk mendapat perlindungan merek atau paten sehingga tidak ada yang membajak atau menduplikasi produk fesyen tersebut. Pendaftaran merek internasional juga menjadi langkah penting supaya tidak ada penggunaan ilegal dari pihak lain,” tambah Menteri Ekraf yang didampingi Kepala Pusat Data dan Informasi, Reslyana Dwitasari.

Dalam kesempatan yang sama, Tenaga Ahli Menteri Bidang Isu Strategis Gemintang K. Mallarangeng juga memaparkan struktural dan pendekatan hexahelix yang senantiasa digaungkan Kementerian Ekraf.

“Kementerian Ekraf selalu memakai pendekatan hexahelix dengan cakupan enam elemen untuk berkolaborasi mulai dari pemerintah, akademisi, bisnis, asosiasi atau komunitas, media, dan lembaga keuangan. Hal ini dilakukan untuk menjawab tantangan-tantangan yang dihadapi industri kreatif,” ungkap Gemintang.

Senada dengan hal tersebut, Direktur Fesyen Romi Astuti juga menyebut ada potensi kolaborasi Kementerian Ekraf dan Gailbook melalui program Akselerasi Ekspor Kreasi Indonesia (ASIK) yang menghubungkan potensi lokal dengan peluang global.

“Kami sangat menyambut baik dan berharap bisa berkolaborasi lebih lanjut. Program ASIK sudah masuk ke batch 2, yang mana pangsa pasar ekspornya sama dengan pengembangan Gailbook untuk negara Malaysia dan Singapura. Sebelum ada pameran ekspor, bakal ada business matching yang mempertemukan brand dengan rantai pasok global,” ucap Romi Astuti.

Nadia Irwan menambahkan ada 4 hal yang bisa dikolaborasikan bersama Kementerian Ekraf seperti fasilitasi akses data ekspor dan regulasi ekspor, kolaborasi program promosi internasional (tradeshow), menampilkan atau mempromosikan warisan budaya, serta pemberdayaan pengrajin.

“Harapan Gailbook ke depan yaitu membuka toko di beberapa negara yang sudah menjadi sentral fesyen seperti di Dubai, Paris, dan London. Kami juga ingin membangun komunitas yang mana setiap brand fesyen bukan hanya sekadar list product, tapi punya customer base yang solid untuk tiap negara tersebut. Selain itu, kami ingin memberdayakan pengrajin supaya produk-produk mereka bisa dijual dan diakses ke pasar internasional,” harap Nadia Irwan.

 

Berita Terkait
Mungkin anda suka
WhatsApp Image 2025-07-16 at 12.31.43
Terpopuler
RUPA COWORKING_COMPANY PROFILE_page-0001
Terbaru
Tagar Populer
Pengunjung