Waspada Askariasis, Penyakit Cacingan yang Renggut Nyawa Balita di Sukabumi
RATASTV – Kisah tragis menimpa seorang balita bernama Raya di Sukabumi, Jawa Barat, yang meninggal dunia akibat infeksi cacing gelang (askariasis) parah. Sebelum wafat pada 22 Juli lalu, tubuh Raya dipenuhi cacing hingga relawan kemanusiaan sempat mengeluarkan lebih dari satu kilogram cacing dari dalam tubuhnya.
Kondisi keluarga Raya yang serba terbatas membuat ia tidak mendapatkan perawatan medis layak. Sang ayah, Udin (32), sakit-sakitan, sementara ibunya, Endah (38), mengalami gangguan jiwa. Kasus ini menegaskan bahwa penyakit cacingan bukanlah masalah sepele, karena jika dibiarkan dapat berujung pada komplikasi berbahaya hingga kematian.
*Apa Itu Askariasis?*
Askariasis adalah infeksi cacing gelang (Ascaris lumbricoides) yang banyak menyerang anak-anak di daerah tropis dengan sanitasi buruk, termasuk Indonesia. Infeksi terjadi ketika telur cacing tertelan bersama makanan atau air yang terkontaminasi.
Cacing yang menetas bisa berpindah melalui aliran darah ke paru-paru, lalu kembali ke usus untuk tumbuh dewasa. Seekor cacing betina bisa mencapai panjang hingga 40 sentimeter. Bila jumlahnya banyak, usus dapat penuh sesak oleh cacing.
*Gejala dan Komplikasi*
Banyak penderita askariasis tidak mengalami gejala. Namun, jika jumlah cacing terlalu banyak, dapat muncul tanda-tanda seperti sakit perut, mual, muntah, diare, hingga cacing keluar bersama tinja atau muntahan. Pada tahap larva di paru-paru, gejalanya menyerupai asma atau pneumonia.
Infeksi parah dapat menimbulkan komplikasi serius, seperti sumbatan usus, radang usus buntu, perdarahan internal, hingga penyumbatan saluran hati atau pankreas. Pada anak-anak, askariasis juga bisa menghambat pertumbuhan karena nutrisi diserap cacing.
*Pencegahan dan Pengobatan*
Askariasis dapat diobati dengan obat anti-parasit seperti Albendazole atau Mebendazole. Namun, penanganan sering terlambat karena gejala awal kerap diabaikan.
* Pencegahan menjadi kunci, antara lain dengan:
* Mencuci tangan dengan sabun sebelum makan dan setelah ke toilet.
* Mengonsumsi makanan dan minuman yang bersih atau dimasak matang.
* Tidak membiarkan anak bermain tanah tanpa pengawasan.
* Mengikuti program pemberian obat cacing rutin setiap enam bulan, terutama untuk anak-anak.
Kasus yang menimpa Raya menjadi pengingat penting: cacingan bukan penyakit ringan. Edukasi sanitasi, kebiasaan hidup bersih, serta pemberian obat cacing secara teratur harus menjadi prioritas demi melindungi anak-anak dari ancaman penyakit yang dapat merenggut nyawa.