RATASTV – Sebuah bangunan milik majelis Asobiyah di Desa Sukamakmur, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat dilaporkan ambruk pada Minggu (7/9) pagi.
Insiden ambruknya bangunan yang terjadi saat acara Maulid berlangsung tersebut menyebabkan empat orang meninggal, dan puluhan luka-luka serta harus dirawat di Rumah Sakit.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor M Adam Nugraha mengatakan, korban keempat yang meninggal dunia bernama Yuli, setelah sempat menerima perawatan di rumah sakit.
“Update laporan saat ini korban meninggal dunia menjadi empat orang. Korban atas nama Yuli meninggal di RS UMMI,” kata Adam, Minggu (7/9) malam.
Menurut Adam, keempat korban meninggal dunia saat perawatan di tiga rumah sakit di Kota Bogor, Jawa Barat.
Berikut identitas korban meninggal dunia:
1. Irni Susanti, meninggal dunia di RS Medika Dramaga, alamat Kp. Ciapus, Sukamakmur, Ciomas
2. Ulan, meninggal dunia di RS PMI, alamat Kp. Ciapus, Sukaluyu, Tamansari
3. Nurhayati, meninggal dunia di RS PMI, alamat Kp. Kompas, Desa Sukaluyu, Tamansari
4. Yuli, meninggal dunia di RS UMMI, alamat Desa Sukamakmur
84 Orang Luka-luka
Bupati Bogor Rudy Susmanto langsung meninjau langsung TKP tak lama setelah kecelakaan berlangsung.
Saat itu, Rudy menyebut jumlah korban luka mencapai 84 orang ditangani di sejumlah rumah sakit.
“(Majelis ambruk) mengakibatkan tiga orang meninggal dunia, dan 84 orang luka berat maupun luka ringan. Hari ini (korban luka) ditangani di beberapa rumah sakit yang ada di sekitar kabupaten dan kota Bogor,” kata Rudy.
Rudy menjelaskan kejadian itu berlangsung saat ratusan orang menghadiri peringatan maulid nabi. Bangunan dikabarkan tidak kuat menahan beban orang yang hadir sehingga menimpa jemaah yang hadir.
Rudy menjelaskan kegiatan Maulid Nabi Muhammad SAW itu dihadiri sekitar 150 orang jamaah ibu-ibu. Jumlah peserta ternyata membludak dan di luar kapasitas seharusnya hingga menyebabkan lokasi menjadi penuh sesak.
Sebagian hadirin berada di dalam bangunan, sebagian di luar, dan sebagian lainnya di teras bangunan.
“Teras bangunan berdiri di pinggiran tebing, dan karena kelebihan kapasitas, akhirnya tidak mampu menahan beban. Akibatnya terjadi bencana, dan korban mencapai lebih dari 80 orang,” katanya.
Rudy menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban dan meminta semua pihak bersabar menghadapi musibah tersebut.
“Kami ikut berduka cita sedalam-dalamnya, semoga keluarga korban diberi ketabahan,” ujar bupati.
Rudy menegaskan jumlah korban masih bisa bertambah seiring pendataan yang dilakukan tim gabungan di lapangan.