banner

Pemkot Tangsel Gencar Jemput Bola Perangi TBC, Warga Diajak Aktif Dukung Pengobatan Sampai Tuntas

Selasa, 15 Juli 2025 19:55 WIB
Oleh: Diaz
Politik

Pemkot Tangsel Gencar Jemput Bola Perangi TBC, Warga Diajak Aktif Dukung Pengobatan Sampai Tuntas

RATASTV – Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) terus memperkuat langkah konkret dalam memerangi Tuberkulosis (TBC) dengan pendekatan jemput bola dan pelibatan aktif masyarakat. Lewat kolaborasi lintas sektor dan edukasi komunitas, upaya penanggulangan TBC kini tak lagi menunggu pasien datang, tetapi justru aktif menjangkau warga.

Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie menegaskan bahwa TBC merupakan persoalan serius yang membutuhkan peran bersama seluruh elemen masyarakat.

“TBC adalah masalah bersama. Kita tidak bisa hanya mengandalkan fasilitas kesehatan pasif, tapi harus jemput bola—tim kesehatan yang ngider ke rumah-rumah warga,” ujar Benyamin dalam keterangannya, Senin (14/7/2025).

Langkah ini diwujudkan melalui dua program unggulan Dinas Kesehatan Tangsel, yakni Ngider Sehat dan RW Bebas TBC. Keduanya berfokus pada skrining aktif, investigasi kontak, edukasi, dan pendampingan pasien di lingkungan padat penduduk.

Kepala Dinas Kesehatan Tangsel, dr. Allin Hendalin Mahdaniar, menjelaskan bahwa tim medis kini secara rutin menyasar lingkungan rumah pasien TBC untuk melakukan pemeriksaan dini dan pencegahan penularan.

“Kami menyasar kontak serumah dan erat, melakukan skrining aktif dan memberi Terapi Pencegahan Tuberkulosis (TPT) bagi yang tidak bergejala. Jika ada gejala, langsung kami arahkan ke pemeriksaan seperti TCM (Tes Cepat Molekuler) atau rontgen,” jelas Allin.

Pemeriksaan TCM berguna untuk mendeteksi kemungkinan penularan dari pasien TBC aktif kepada kontak terdekatnya. Sementara itu, TPT diberikan sebagai bentuk perlindungan dini bagi kontak yang belum menunjukkan gejala.

Lebih jauh, melalui program RW Bebas TBC, masyarakat diajak berperan lebih dari sekadar penerima informasi. Warga didorong aktif mendukung pasien agar tetap menjalani pengobatan hingga tuntas, serta melaporkan jika pasien berpindah tempat tinggal agar dapat dilacak dan dipantau kembali oleh tim kesehatan.

“Edukasi tak cukup dari fasyankes saja. Kesadaran kolektif masyarakat menjadi kunci utama eliminasi TBC. Semakin peduli lingkungan sekitar, semakin cepat kita memutus rantai penularannya,” tegas Allin.

Hingga pertengahan Juni 2025, Dinkes Tangsel mencatat 8.720 kasus TBC, terdiri dari 6.205 kasus pada tahun 2024 dan 2.515 kasus yang ditemukan sejak Januari hingga 13 Juni 2025.

Pemkot Tangsel optimistis, dengan pendekatan aktif dan kolaboratif ini, target eliminasi TBC dapat lebih cepat tercapai.

Berita Terkait
Mungkin anda suka
WhatsApp Image 2025-07-16 at 12.31.43
Terpopuler
RUPA COWORKING_COMPANY PROFILE_page-0001
Terbaru
Tagar Populer
Pengunjung