RATASTV – Sejumlah kapal yang tergabung dalam Global Sumud Flotilla yang membawa bantuan ke Gaza dihadang pasukan Israel.
Rombongan Flotilla yang terdiri dari lebih dari 40 kapal sipil dengan sekitar 500 aktivis dari berbagai negara dihentikan pasukan Israel di laut pada Rabu (1/10) malam.
Menurut penyelenggara, setidaknya 13 kapal berhasil dicegat pasukan Israel sekitar 70 mil laut (130 km) dari pantai Gaza, dilansir dari Al Jazeera.
Saat proses pencegatan berlangsung, komunikasi flotilla diputus, sinyal terganggu, dan aktivis di atas kapal ditahan serta dibawa ke Israel.
Saif Abukeshek, juru bicara Global Sumud Flotilla, menyebut ada lebih dari 201 orang dari 37 negara di kapal yang diserang. Di antaranya terdapat 30 peserta dari Spanyol, 22 dari Italia, 21 dari Turki, dan 12 dari Malaysia.
Ia menambahkan, masih ada sekitar 30 kapal yang mencoba menjauh dari kapal militer Israel dengan tekad untuk mencapai Gaza.
Menurut penyelenggara, kapal-kapal tersebut kini berada sekitar 85 km dari pesisir Gaza.
“Kami memiliki sekitar 30 kapal yang masih berjuang menjauh dari kapal-kapal militer pasukan pendudukan untuk mencoba mencapai pantai Gaza. Mereka tetap bertekad,” terangnya.
Sepanjang perjalanan di Laut Tengah, flotilla ini telah menarik perhatian internasional. Penangkapan aktivis memicu protes di sejumlah kota dunia, termasuk Roma, Buenos Aires, dan Istanbul, Rabu (1/10) malam.
Sebelumnya, aktivis melaporkan adanya perahu tak dikenal tanpa lampu dan drone yang mengikuti konvoi mereka. Flotilla menyatakan bahwa kapal Alma, Surius, dan Adara dicegat serta dinaiki secara ilegal oleh pasukan Israel.
Insiden tersebut terjadi di perairan internasional sekitar pukul 20.30 waktu setempat. Sebelum naik ke kapal, pasukan Israel diduga merusak sistem komunikasi untuk menghalangi sinyal darurat dan memutus siaran langsung proses penyerangan.