RATASTV – Rencana pembangunan MRT Jakarta yang akan menembus wilayah Tangerang dan Tangerang Selatan (Tangsel) mendapat dukungan penuh dari berbagai pihak. Proyek strategis ini melibatkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten, Pemprov DKI Jakarta, PT MRT Jakarta (Perseroda), dan Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan.
Gubernur Banten Andra Soni mengungkapkan, pihaknya telah menggelar rapat koordinasi bersama Wali Kota Tangerang, Wakil Wali Kota Tangsel, dan Sekda Kabupaten Tangerang pada Senin (8/9/2025). Pertemuan tersebut membahas jalur MRT Lebak Bulus–Serpong serta Kembangan–Balaraja.
“Alhamdulillah, hari ini kami berdiskusi intens tentang pengembangan MRT. Sebelumnya, saya juga sudah beberapa kali berkomunikasi dengan Gubernur DKI Jakarta, Mas Pramono Anung, untuk mendapat dukungan beliau,” ujar Andra melalui unggahan resmi di Instagram.
Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025–2029, jalur MRT ke Balaraja termasuk dalam proyek besar MRT lintas Cikarang–Balaraja sepanjang 84 km. Pembangunannya dibagi menjadi dua fase dengan target selesai pada 2032. Tahap awal yang akan dimulai tahun depan adalah Tomang–Medan Satria.
Fase I mencakup jalur Timur–Barat sepanjang 33,76 km, terdiri atas:
Fase II sepanjang 50,3 km dibagi dua lintas:
Sementara untuk jalur MRT menuju Tangsel, PT MRT Jakarta bersama PT Bumi Serpong Damai Tbk (Sinarmas Land) masih melakukan studi kelayakan. Ada dua opsi trase yang dikaji, yakni Pondok Cabe–Ciputat atau Pondok Aren–Bintaro–Serpong.
Andra Soni menegaskan, proyek MRT ini akan menjadi jawaban atas kebutuhan transportasi massal warga Tangerang Raya. “Kemacetan sudah tidak terhindarkan. Karena itu, rute Lebak Bulus–Serpong dan Kembangan–Balaraja harus segera kita siapkan. Apalagi jalur Cikarang–Balaraja juga termasuk Proyek Strategis Nasional,” katanya.
Dengan rencana ekspansi ini, MRT Jakarta tidak hanya menghubungkan pusat kota dengan wilayah penyangga, tetapi juga diharapkan memperkuat integrasi transportasi perkotaan Jabodetabek. (HDS)