RATASTV – Korban meninggal akibat banjir bandang yang melanda beberapa wilayah di Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT) bertambah.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menjelaskan, jumlah warga yang meninggal ada lima orang.
Sementara untuk warga yang hilang, lanjut Abdul, berjumlah tiga jiwa, kemudian yang mengalami luka-luka sebanyak 3 orang.
“30 lainnya mengungsi sementara waktu. Mereka yang dinyatakan hilang masih dalam pencarian petugas SAR gabungan,” kata Abdul dalam keterangannya.
Menurut dia, jumlah itu berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat hingga Kamis (11/9) pukul 11.00 WIB.
BPBD setempat juga mencatat banjir bandang tersebut menyebabkan satu unit rumah hanyut, satu unit rumah rusak berat dan fasilitas terdampak berupa kantor dua unit, jembatan dunia unit serta tiga ruas jalan utama.
“BPBD Kabupaten Nagekeo masih melakukan pendataan di lapangan, seperti kerusakan rumah, jumlah ternak, luas lahan sawah dan kebun yang terkena banjir bandang,” kata Muhari.
Banjir bandang tersebut berdampak pada 14 desa yang tersebar di tiga kecamatan, yaitu Mauponggo, Nangaroro dan Boawae.
Banjir bandang melanda Kabupaten Nagekeo setelah hujan lebat mengguyur wilayah tersebut sejak 7-8 September 2025 lalu.
Banjir bandang awalnya menerjang Kecamatan Mauponggo yang berada di daerah ketinggian hingga wilayah yang lebih rendah pada Senin (8/9) pukul 12.00 waktu setempat.