RATASTV – Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Rahayu Saraswati, mengumumkan pengunduran dirinya dari kursi parlemen. Kabar mengejutkan ini ia sampaikan langsung lewat sebuah video yang dibagikan pada Rabu (10/9/2025). Namun, sebelum benar-benar meninggalkan jabatannya, Rahayu masih berharap bisa menyelesaikan satu misi terakhir, pembahasan dan pengesahan RUU Kepariwisataan yang tengah digodok di Komisi VII DPR RI.
Dalam pernyataannya, politisi Gerindra ini menyampaikan permintaan maaf sekaligus rasa terima kasih yang mendalam kepada para konstituennya di Jakarta Utara, Jakarta Barat, hingga Kepulauan Seribu. Ia berjanji bahwa dana khusus yang tersisa untuk daerah pemilihannya akan sepenuhnya disalurkan dalam bentuk bantuan alat kesehatan, program pelatihan kewirausahaan, hingga dukungan bagi pemberdayaan anak muda.
Tak hanya soal pengunduran diri, Rahayu juga menyinggung video kontroversialnya yang sempat viral. Dalam cuplikan itu, ia dianggap meremehkan anak muda dengan menyebut jangan bergantung pada pemerintah, melainkan menciptakan lapangan kerja sendiri. Pernyataan tersebut memicu gelombang kritik luas di media sosial.
Namun, Rahayu menegaskan bahwa ucapannya dipotong dari wawancara panjang berdurasi lebih dari 42 menit. Ia mengaku maksud sebenarnya adalah untuk mendorong semangat entrepreneurship di era digital, bukan merendahkan perjuangan masyarakat yang tengah bertahan hidup.
“Kesalahan ada pada saya. Saya paham ucapan itu menyakiti banyak pihak, dan saya meminta maaf sebesar-besarnya,” ujarnya.
Dengan nada penuh penyesalan, Rahayu meminta publik melihat konteks lengkap pernyataannya, bukan sekadar potongan video yang sengaja dibuat untuk memicu amarah.
“Tidak ada niat untuk meremehkan rakyat, apalagi anak-anak muda yang sedang berjuang,” imbuhnya.
Langkah mundurnya Rahayu Saraswati sekaligus jadi babak baru yang penuh drama, di satu sisi ia mengundurkan diri dari DPR, di sisi lain ia berusaha menutup masa jabatannya dengan warisan legislasi penting serta klarifikasi atas polemik yang sempat menghebohkan jagat maya. (*)