RATASTV – Pada H-1 Libur Maulid Nabi Muhammad SAW 1447H/2025, Jasa Marga mencatat sebanyak 184 ribu lebih kendaraan meninggalkan Jabotabek.
Direktur Utama Jasa Marga Rivan Achmad Purwantono menjelaskan, volume lalu lintas pada Kamis (4/9/2025) hingga Jumat (5/9/2025) pagi mencapai 184.824 kendaraan.
“Angka ini naik 40,56 persen dibandingkan dengan kondisi lalu lintas normal,” kata Rivan dalam keterangannya, Sabtu (6/9).
Mayoritas kendaraan meninggalkan Jabotabek menuju arah Timur atau Trans Jawa dan Bandung. Data mencatat jumlahnya mencapai 92.515 kendaraan atau sekitar 50,1 persen dari total arus keluar.
Rincian distribusi menunjukkan sebanyak 50.375 kendaraan menuju Trans Jawa melalui GT Cikampek Utama. Sementara itu, 42.140 kendaraan melintas ke arah Bandung melalui GT Kalihurip Utama.
Untuk arah Barat, tercatat 48.410 kendaraan menuju Merak melalui GT Cikupa. Angka tersebut hanya naik 1,6 persen dibandingkan lalu lintas normal.
Sedangkan arah Selatan atau menuju Puncak melalui GT Ciawi mencatat 43.899 kendaraan. Volume ini mengalami kenaikan 39,9 persen dari kondisi normal.
Rivan Achmad Purwantono memastikan pelayanan operasional jalan tol tetap optimal selama periode liburan.
Rivan menjelaskan pihaknya telah menambah jumlah petugas dan mobile reader untuk menambah kapasitas transaksi di gerbang tol utama.
Petugas juga ditempatkan di titik-titik rawan kepadatan untuk mempercepat penanganan gangguan kendaraan dan pengaturan lalu lintas.
“Melalui diskresi Kepolisian, Jasa Marga juga siap mendukung rencana rekayasa lalu lintas. Contohnya seperti contraflow, dengan menempatkan petugas dan rambu-rambu pendukung,” tambah Rivan.
Selain itu, Jasa Marga mendukung implementasi Surat Keputusan Bersama (SKB) pembatasan operasional angkutan barang di sejumlah ruas tol. Hali ini dilakukan untuk mengantisipasi lonjakan volume lalu lintas.
“Pembatasan diberlakukan pada Kamis (4/9/2025) pukul 15.00 – 24.00 WIB dan Jumat (5/9/2025) pukul 06.00 – 18.00 WIB. Serta pada Minggu (7/9/2025) pukul 06.00 – 22.00 waktu setempat di sejumlah ruas jalan tol,” ujar Rivan.
Perusahaan juga terus berkoordinasi dengan Kepolisian untuk rekayasa lalu lintas. Diskresi contraflow akan diterapkan menyesuaikan kondisi lapangan pada ruas jalan nasional dan tol.