RATASTV – Masyarakat di wilayah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dibuat geger dengan peristiwa perusakan sejumlah batu nisan makam oleh orang tak dikenal.
Peristiwa itu pun memantik perhatian serius dari Bupati Bantul Abdul Halim Muslih. Dia menyatakan bahwa kasus pengrusakan batu nisan terjadi di Makam Jaranan Panggungharjo Sewon dan Ngentak Baturetno Banguntapan
Abdul Halim menjelaskan bahwa peristiwa yang menyita perhatian publik tersebut sudah dilaporkan ke kepolisian. Menurut dia, perusakan batu nisan itu merupakan kejahatan yang tidak masuk akal.
“Kita masih menunggu hasil penyelidikan, penyidikan yang dilakukan kepolisian, tetapi satu hal yang harus kita sampaikan. Apa sih motivasi atau tujuan merusak makam itu, ini sesuatu yang agak tidak masuk akal,” kata Abdul Halim di Bantul, Senin (19/5).
Menurut Abdul Halim, setidaknya ada dua laporan pengrusakan nisan di dua makam yang sudah dilaporkan ke Polres Bantul, yaitu pengrusakan 10 nisan di Makam Ngentak Baturetno, dan dua nisan di Makam Jaranan Panggungharjo Sewon.
“Dia akan dapat apa, apa yang ingin diraih, ini sesuatu yang tidak masuk akal, maka kita mesti berhati hati sebelum hasil penyelidikan itu dirilis oleh kepolisian, kita tidak bisa berandai-andai atau berspekulasi ya kita tunggu saja nanti, tapi ini sesuatu kejahatan yang sulit untuk dimengerti,” ujarnya.
Sebelumnya, Kasi Humas Polres Bantul AKP I Nengah Jeffry Prana Widnanya mengatakan pihaknya telah mendapat laporan adanya pengrusakan 10 batu nisan di Makam Ngentak Baturetno Banguntapan oleh orang tidak dikenal.
Nengah menjelaskan bahwa hasil pengecekan di lapangan, data makam yang dirusak antara lain tiga batu nisan yang terbuat dari keramik, kemudian tujuh nisan yang terbuat dari kayu.
Sedangkan di Makam Jaranan Panggungharjo terdapat dua batu nisan yang dilaporkan dirusak, kemudian di Makam Ironayan Banguntapan ada informasinya dari masyarakat, namun pihaknya masih cek terlebih dahulu apakah benar ada kejadian yang sama.
“Pengrusakan nisan diperkirakan terjadi Minggu (18/5) dinihari karena berdasarkan saksi, kemarin (Sabtu, 17/5) sore masih utuh,” kata Nengah, Minggu.
“Nisan makam yang dirusak semua merupakan makam nonmuslim. Motif pengrusakan masih dalam penyelidikan. Pengrusakan makam ini baru terjadi sekali selama ini,” tandasnya.