Presiden Prabowo Perintahkan Percepatan Program Listrik Desa untuk 5.700 Desa dan 4.400 Dusun
RATASTV – Presiden Prabowo Subianto memimpin rapat terbatas (ratas) di Istana Merdeka bersama Wakil Presiden Gibran Rakabuming dan sejumlah menteri Kabinet Merah Putih. Rapat tersebut membahas evaluasi program ekonomi 2025 serta menyiapkan prospek kebijakan 2026 untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Salah satu fokus utama yang disampaikan dalam ratas adalah program elektrifikasi desa. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyampaikan bahwa hingga saat ini masih terdapat ribuan desa dan dusun yang belum teraliri listrik.
“Dari sisi energi, kita akan membangun listrik untuk 5.700 desa dan 4.400 dusun. Targetnya semua selesai pada 2029–2030. Anggaran sedang dihitung, mulai 2025 di perubahan anggaran dan 2026 sudah masuk anggarannya,” jelas Bahlil.
Menurut Bahlil, program listrik desa menjadi bukti nyata kehadiran negara dalam melayani masyarakat kecil di pelosok. Presiden Prabowo, kata Bahlil, menegaskan agar anggaran segera dialokasikan tanpa menunda.
“Tadi kami melaporkan kepada Bapak Presiden, ini urusan rakyat kecil, tidak bisa dihitung secara ekonomi semata. Bapak Presiden memerintahkan untuk langsung menganggarkan,” tegasnya.
Selain elektrifikasi desa, rapat juga membahas pengaturan subsidi energi agar lebih tepat sasaran. Pemerintah berencana menerapkan mekanisme berbasis komunitas, termasuk pengendalian kuota bahan bakar minyak, khususnya solar bersubsidi.
“Kita nanti berbasis komunitas, tetapi diesel sampai diesel-7 atau diesel-8. Kuotanya akan dikontrol dan menggunakan data tunggal dari BPS. Teknisnya akan dirapatkan setelah pengesahan APBN,” ujar Bahlil.
Program ini diharapkan tidak hanya meningkatkan akses energi di daerah terpencil, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dan kesejahteraan masyarakat desa. Percepatan elektrifikasi desa menjadi bagian dari strategi pemerintah untuk menghadirkan pembangunan yang merata hingga ke pelosok negeri.