banner

Prabowo di Sidang Tahunan MPR: 299 Hari Memimpin, Rp300 Triliun APBN Diselamatkan dan Investasi Tumbuh

Senin, 18 Agustus 2025 13:45 WIB
Oleh: Diaz
hq720 (2)

Prabowo di Sidang Tahunan MPR: 299 Hari Memimpin, Rp300 Triliun APBN Diselamatkan dan Investasi Tumbuh

RATASTV – Presiden Prabowo Subianto menyampaikan pidato kenegaraan dalam Sidang Tahunan MPR RI serta Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI di Gedung Nusantara, Jakarta, Jumat (15/8/2025). Agenda ini menjadi bagian dari rangkaian peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia.

Dalam awal pidatonya, Presiden memberikan apresiasi kepada tujuh presiden terdahulu yang telah berupaya membawa Indonesia lebih dekat dengan cita-cita kemerdekaan. “Seluruh Presiden pendahulu saya bersama pemerintah yang mereka pimpin berupaya mewujudkan Indonesia yang merdeka, berdaulat, adil, dan makmur,” ucap Prabowo.

Kepala Negara kemudian menyampaikan capaian 299 hari atau sekitar 10 bulan sejak dirinya resmi menjabat pada Oktober 2024, menggantikan Presiden Joko Widodo. Ia menilai transisi kepemimpinan berjalan lancar dan menjadi bukti kematangan demokrasi Indonesia. “Demokrasi kita adalah demokrasi khas Indonesia. Demokrasi yang sejuk, bukan saling menjatuhkan dan saling membenci,” tegasnya.

Prabowo menekankan pentingnya bangsa Indonesia berani melihat kekurangan dan penyakit birokrasi untuk diperbaiki bersama. Ia melaporkan pemerintah berhasil mengidentifikasi serta menyelamatkan potensi penyalahgunaan APBN hingga Rp300 triliun pada awal 2025.

Anggaran tersebut sebelumnya rawan diselewengkan, seperti perjalanan dinas dan pengadaan rutin. Dana itu kemudian dialihkan untuk program produktif yang langsung dirasakan rakyat.

“Dalam 299 hari, Alhamdulillah saya dapat melaporkan bahwa kita telah mencapai berbagai kemajuan yang cukup berarti,” ujarnya.

Presiden juga menyoroti persoalan korupsi yang ia sebut sebagai masalah terbesar bangsa, mulai dari birokrasi, BUMN, hingga BUMD. “Tidak ada pilihan lain selain memimpin upaya pemberantasan korupsi,” tegasnya.
Selain itu, Prabowo memperingatkan soal fenomena kebocoran kekayaan nasional ke luar negeri atau net outflow of national wealth. Jika dibiarkan, menurutnya, kondisi ini bisa membuat Indonesia terjerumus menjadi negara gagal. Karena itu, pemerintah siap mengambil langkah strategis meski tidak selalu populer demi menyelamatkan kekayaan bangsa.

Di sisi lain, Prabowo juga menyinggung distorsi ekonomi yang menyebabkan rakyat kecil belum sepenuhnya menikmati pertumbuhan, meski rata-rata ekonomi nasional tumbuh 5% dalam tujuh tahun terakhir. “Masih banyak rakyat yang kelaparan, petani kesulitan menjual hasil panen, dan masyarakat sulit mengakses kesehatan,” katanya.

Namun demikian, Presiden turut memaparkan capaian positif, di antaranya pertumbuhan ekonomi 5,12% pada kuartal II 2025 serta realisasi investasi semester I yang mencapai Rp942 triliun, naik 13,6% dibanding tahun sebelumnya. Investasi itu telah menyerap 1,2 juta tenaga kerja.

Menutup pidatonya, Presiden menegaskan komitmen menjaga demokrasi khas Indonesia yang berakar pada budaya bangsa. “Demokrasi warisan nenek moyang kita adalah demokrasi yang sesuai dengan budaya kita. Budaya kekeluargaan, gotong royong, saling mengisi, dan saling mendukung,” pungkasnya.

Berita Terkait
Mungkin anda suka
WhatsApp Image 2025-07-16 at 12.31.43
Terpopuler
RUPA COWORKING_COMPANY PROFILE_page-0001
Terbaru
Tagar Populer
Pengunjung