Acara tersebut dihadiri oleh Walikota Jaksel yang diwakili oleh Zaini Hamdan, M.A., Direktur RS Mayapada Lebak Bulus yang diwakili oleh Dr. Martin Susanto sebagai Wakil Direktur RS Mayapada, Ketua IDI Jakarta Selatan yang diwakili oleh dr. Agastja Wisnu Wardana, Sp.PD-KGEH, FINASIM, Ketua Umum PB IIDI Usanti Sindia A. Permana, Kepala Seksi Kesehatan Masyarakat Sudinkes Jakarta Selatan Dr. Evelyn, Lurah Pondok Labu Nachnoer, Pengurus dan anggota IIDI Jakarta Selatan, Para Kepala Puskesmas beserta tim, Para tamu undangan, termasuk Grup Angklung IKADA (Ikatan Keluarga Dokter Anak), para kader, siswi SMP dan SMA Khadijah, Sekolah Lansia Fatmawati, rekan-rekan panitia, teman-teman media, serta para sponsor Entrasol dan Beta Farma Mahakam.
Dengan menghadirkan para narasumber seperti dr. Kartika Cory, Sp.OG yang memaparkan “Peran Ibu dan Keluarga dalam Pencegahan Stunting”, dr. Herlina, Sp.A “Cegah Stunting, Wujudkan Generasi Emas yang Sehat dan Cerdas”, dr. Pebriansyah, Sp.A “TB pada Anak: Waspada, Deteksi Sejak Dini, dan Tuntaskan Pengobatan”.
Terkait kegiatan ini, dalam sambutannya Zaini Hamdan selaku Kabag Kesra Pemerintah Kota (Pemkot) Jaksel mengapresiasi kegiatan BBID oleh IIDI Jaksel tersebut.
“Atas nama Walikota Jaksel menyampaikan penghargaan dan apresiasi BBID oleh IIDI Jaksel yang aktif berkiprah mendukung kesehatan masyarakat dan memberi edukasi. Kegiatan seminar stunting ini amat penting guna menjadikan anak anak kita bertumbuh kembang dengan menjadi generasi yang sehat,” katanya.
Senada dengan itu, Ketua Umum IIDI Pusat Usanti Sindia A. Permana juga mengapresiasi IIDI Jaksel yang dinilai pro aktif berkiprah di masyarakat. Ia mengingatkan peran para istri mencegah stunting mesti mendapat dukungan pasangannya,para suami.
“Peran istri cegah stunting mesti didukung oleh suami seperti tidak merokok dan aktivitas lain yang kurang menyehatkan anak anak kita,” ungkapnya.
la juga berpesan kalangan remaja khususnya putri perlu mempersiapkan diri menjaga gizi dan kesehatannya agar kelak saat berkeluarga melahirkan anak yang sehat bebas stunting.
“Anak yang sehat hari ini adalah calon pemimpin tangguh di masa depan,” tuturnya.
Sementara itu Lizvy Revina SKM, MM, Ketua IIDI Cabang Jakarta Selatan menjelaskan bahwa IIDI adalah organisasi sosial nirlaba yang menghimpun istri dan warakawuri dokter Indonesia secara nasional, berlandaskan Pancasila dan nilai kekeluargaan.
IIDI memiliki beragam program kerja, termasuk sosialisasi perilaku hidup bersih dan sehat, pencegahan penyakit, serta Bulan Bakti Istri Dokter (BBID) dengan tema berbeda setiap tahun. Tahun ini, tema BBID tetap fokus pada stunting: “Cegah Stunting, Wujudkan Generasi Sehat, Cerdas, dan Produktif,” mengingat stunting masih menjadi masalah serius di Indonesia, berdampak pada perkembangan fisik dan kognitif anak.
Sejak 2022, IIDI Jaksel aktif menurunkan angka stunting melalui skrining sekitar 200 anak di Pondok Labu bekerja sama dengan IDAI Jaya, evaluasi, monitoring, dan pemberian makanan bergizi. RS Mayapada menjadi rujukan bagi kasus stunting di wilayah tersebut.
“IIDI juga berperan dalam berbagai komunitas dan gerakan seperti Gerakan Orangtua Asuh, Kompas, UMMA, dan KPG untuk edukasi dan pemberian stimulasi serta makanan sehat bagi anak stunting,” terangnya.
Tahun ini, BBID mengedepankan pendekatan preventif dan menggelar seminar bersama lintas sektor yang membahas pula kaitan antara Tuberkulosis (TBC) dan stunting. Anak-anak dengan TBC, terutama yang tidak terdeteksi, berisiko mengalami gangguan gizi dan stunting. Infeksi TBC pada ibu hamil juga meningkatkan risiko bayi lahir berat badan rendah.
“Untuk itu, kami merasa sangat bersyukur dan bangga karena seminar hari ini menghadirkan tiga narasumber ahli yang akan memberikan wawasan dari berbagai sisi. Kami berharap kegiatan ini menjadi momentum untuk meningkatkan kesadaran dan kolaborasi antara berbagai pihak baik dari kalangan medis, masyarakat, hingga pemerintah, agar kita bersama-sama menurunkan angka stunting di Indonesia secara lebih efektif dan menyeluruh,” terangnya.
Selain seminar, kegiatan di RS Mayapada ini menyediakan pemeriksaan kesehatan gratis (tekanan darah, gula darah, kolesterol, asam urat, mata, dan EKG) serta pembagian paket bantuan berisi makanan sehat dan kebutuhan gizi bagi anak stunting.