Buru Riza Chalid! Kejagung Sebut Bakal Ajukan Red Notice ke Interpol 

RATASTV – Kasus dugaan korupsi minyak mentah di kilang Pertamina yang menyeret nama Muhammad Riza Chalid (MRC) terus bergulir.

Terbaru, Kejaksaan Agung (Kejagung) menyatakan bahwa bakal mengajukan Red Notice ke Interpol untuk memburu MRC, lantaran selalu mangkir dari  panggilan penyidik Kejagung.

Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung Anang Supriatna mengatakan, selain Red Notice pihaknya juga bakal memasukkan tersangka MRC ke dalam daftar pencarian orang (DPO).

“Ya, tentunya nanti akan ada penetapan sebagai DPO. Tunggu seminggu lagi,” kata Anang kepada wartawan, di Jakarta, Senin (4/8).

“Kita lengkapi dulu dan setelah semua syarat-syarat itu kita lengkapi, kita ajukan Red Notice kepada Interpol, termasuk penetapan DPO,” imbuh Anang.

Anang menambahkan bahwa pemanggilan terhadap tersangka MRC sudah yang ketiga kalinya. Namun demikian, tidak ada itikad baik dari yang bersangkutan.

“Pemanggilan dan pemberitahuan melalui surat kabar sudah kita lakukan, namun tidak ada konfirmasi dari tersangka, keluarga, maupun kuasa hukumnya,” katanya.

Anang menegaskan bahwa hingga saat ini penyidik terus mendalami kasus dugaan korupsi minyak mentah di kilang Pertamina.

“Yang perkara Pertamina sampai saat ini sudah 18 yang ditetapkan sebagai Tersangka, belum berkembang,” kata Kapuspenkum.

MRC merupakan beneficial owner dari PT Orbit Terminal Merak (OTM), sekaligus  pengusaha Indonesia yang dijuluki ‘Saudagar Minyak’ atau ‘The Gasoline Godfather’.

Julukan tersebut karena dianggap mendominasi bisnis impor minyak via Petral, anak perusahaan Pertamina yang kini sudah dibubarkan.

Nilai bisnis perusahaan MRC diperkirakan mencapai USD30 miliar per tahun, dengan total kekayaan yang diperkirakan mencapai USD415 juta.

MRC merupakan orang terkaya ke-88 dalam daftar 150 Orang Terkaya versi Globe Asia.