banner

AirNav Indonesia Dikecam Boros, Anggaran Rp1,9 Triliun Dinilai Hanya Memanjakan Karyawan

Jumat, 1 Agustus 2025 06:26 WIB
Oleh: Hadits
AirNav Indonesia 2

RATASTV— Badan Usaha Milik Negara (BUMN) AirNav Indonesia menuai kritik tajam terkait besarnya anggaran untuk sumber daya manusia (SDM). Lembaga pengawas anggaran, Center for Budget Analysis (CBA), menilai AirNav terlalu boros dan cenderung memanjakan karyawan, hingga berpotensi menyebabkan pemborosan dana negara hingga triliunan rupiah tiap tahun.

Ketua Dewan Pengawas AirNav Indonesia, Lukman F. Laisa, sebelumnya menyampaikan target ambisius untuk mengambil alih ruang udara Kepulauan Riau dan Natuna dari Flight Information Region (FIR) Singapura ke FIR Jakarta. Namun, CBA menilai target tersebut terlalu muluk.

“Yang lebih rasional justru peningkatan kualitas SDM untuk menghadapi tantangan industri penerbangan yang semakin kompleks,” kata Koordinator CBA, Jajang Nurjaman, Kamis (31/7/2025).

Namun, menurut Jajang, upaya peningkatan kualitas SDM tersebut justru menjadi beban anggaran. Data CBA menyebut jumlah karyawan AirNav meningkat dari 4.868 orang (2023) menjadi 4.926 orang pada 2024. Untuk menggaji mereka, anggaran yang disiapkan mencapai Rp1,9 triliun pada 2024, naik dari Rp1,8 triliun di tahun sebelumnya.

“Artinya, rata-rata pendapatan per karyawan sekitar Rp403 juta per tahun atau Rp33,6 juta per bulan pada 2024. Pada 2023, sekitar Rp370,8 juta per tahun atau Rp30,9 juta per bulan,” ujar Jajang.

Menurutnya, angka tersebut terlalu tinggi untuk ukuran BUMN yang seharusnya mengedepankan efisiensi dan kinerja. “Jika anggaran sebesar itu hanya untuk kenyamanan SDM, AirNav bisa boncos secara finansial. Ini bukan investasi SDM, tapi pemborosan,” tegasnya.

CBA mendesak Kementerian BUMN segera mengaudit belanja operasional AirNav secara menyeluruh. Jajang juga mendorong adanya reformasi manajemen, khususnya dalam penyusunan skema kompensasi dan insentif agar lebih proporsional dan berkelanjutan.

Sebagai penyedia layanan navigasi penerbangan nasional, AirNav memegang peran penting dalam keselamatan dan efisiensi lalu lintas udara. Namun, Jajang mengingatkan, hal tersebut tidak bisa menjadi alasan untuk menghamburkan uang negara.

“Kami berharap AirNav lebih transparan dan akuntabel. Jangan jadi contoh buruk BUMN yang besar pasak daripada tiang,” pungkasnya. (HDS)

Berita Terkait
Mungkin anda suka
WhatsApp Image 2025-07-16 at 12.31.43
Terpopuler
RUPA COWORKING_COMPANY PROFILE_page-0001
Terbaru
Tagar Populer
Pengunjung