Pemprov DKI Integrasikan Stasiun Karet dengan Sudirman dan BNI City, Mobilitas Penumpang Makin Mudah

RATASTV – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tengah menata kawasan Stasiun Karet agar terintegrasi langsung dengan Stasiun Sudirman dan BNI City. Langkah ini merupakan bagian dari upaya memudahkan mobilitas penumpang antarmoda di pusat kota.

“Kami sedang dalam proses penataan Stasiun Karet untuk diintegrasikan dengan kawasan Stasiun BNI dan Sudirman,” ujar Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo, dalam talkshow “Peta Strategis 5 Abad Jakarta Menuju Top 50 Global City 2029” di Balai Kota Jakarta.

Integrasi tersebut mencakup kemudahan akses penumpang untuk berpindah moda, termasuk integrasi sistem pembayaran.

Untuk mendukung konektivitas antarmoda dan kenyamanan pejalan kaki, Pemprov DKI juga menata kawasan Jalan Blora. Kawasan yang sebelumnya didominasi kendaraan bermotor itu kini dialihkan untuk pejalan kaki seiring diterapkannya konsep transit-oriented development (TOD).

“Dulu Jalan Blora berorientasi pada kendaraan. Kini, kami ubah menjadi kawasan ramah pejalan kaki untuk mendukung integrasi antarmoda,” jelas Syafrin.

Penataan Stasiun Karet ini menambah daftar stasiun KRL yang sudah ditata di Jakarta, yang kini mencapai 13 lokasi, termasuk Stasiun Palmerah dan Tanah Abang.

Khusus di Tanah Abang, Pemprov DKI telah menyiapkan halte Transjakarta, jalur khusus untuk mikrotrans, serta area parkir bagi ojek daring dan konvensional. Penataan ini membuat kawasan lebih tertib dan memudahkan penumpang dalam melanjutkan perjalanan.

“Kalau dulu turun di Tanah Abang harus lewat trotoar sempit yang dipenuhi pedagang dan mikrolet. Sekarang lebih tertata,” ujar Syafrin.

Menariknya, seluruh penataan kawasan stasiun ini tidak menggunakan dana APBD. Pemprov DKI menggunakan skema pembiayaan kreatif melalui kompensasi Koefisien Lantai Bangunan (KLB) dari para pengembang.

“KLB-nya dihitung, lalu ada kompensasi yang digunakan untuk membangun infrastruktur,” pungkas Syafrin. (HDS)