banner

Tenaga Dalam dalam Perspektif Islam: Antara Keseimbangan Jiwa, Raga, dan Spiritualitas

Selasa, 22 Juli 2025 12:57 WIB
Oleh: Diaz
3319563403

Tenaga Dalam dalam Perspektif Islam: Antara Keseimbangan Jiwa, Raga, dan Spiritualitas

RATASTV – Konsep tenaga dalam sering dikaitkan dengan energi yang tersembunyi dalam tubuh manusia, yang bukan hanya memengaruhi aspek fisik, tetapi juga mental dan spiritual. Di berbagai budaya seperti Tiongkok (chi), India (prana), dan Jepang (ki), energi ini diyakini sebagai kekuatan hidup yang mengalir dalam tubuh dan memengaruhi keseimbangan hidup seseorang.

Lantas, bagaimana Islam memandang hal ini? Apakah ajaran Islam juga mengenal konsep serupa? Mari kita telaah secara lebih mendalam.

Pandangan Islam tentang Energi dalam Diri Manusia

Dalam Islam, tidak dikenal secara eksplisit istilah “tenaga dalam” seperti dalam ajaran Timur. Namun, Islam menekankan pentingnya keseimbangan antara jasad, akal, dan ruh (jiwa).

Keseimbangan inilah yang dapat dimaknai sebagai bentuk “energi” positif yang senantiasa dijaga melalui ibadah, kebersihan hati, dan pengendalian hawa nafsu.

Allah SWT berfirman:

“Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.”
(QS. Ar-Ra’d: 28)

Ketenteraman hati yang dimaksud menjadi inti dari aliran energi positif dalam diri manusia menurut ajaran Islam.

Bagaimana Cara Kerja “Tenaga Dalam” Menurut Islam?

1. Pengaturan Napas dalam Ibadah

Dalam shalat, umat Islam diajarkan untuk fokus, tenang, dan mengatur napas. Praktik ini secara tidak langsung melatih tubuh untuk mengatur energi secara efisien, menenangkan pikiran, dan meningkatkan kesadaran spiritual.

2. Pembersihan Jiwa dan Pengendalian Hawa Nafsu

Islam sangat menekankan pentingnya tazkiyatun nafs (penyucian jiwa). Sifat negatif seperti iri, dengki, dan amarah dianggap sebagai penghalang energi kebaikan. Dengan memperbanyak taubat, dzikir, dan introspeksi diri, aliran energi positif dalam tubuh akan tetap terjaga.

3. Konsistensi dalam Ibadah dan Doa

Ibadah rutin seperti shalat, puasa, dan dzikir berperan penting dalam menjaga “energi ruhani.” Hubungan yang erat dengan Allah memperkuat dimensi spiritual seseorang, yang berimbas pada ketenangan jiwa dan kebugaran tubuh.

Tanya Jawab: Islam dan Latihan Tenaga Dalam

*Tanya:* Apakah Islam membolehkan latihan fisik untuk mengasah tenaga dalam seperti meditasi atau yoga?
*Jawab:* Latihan fisik diperbolehkan selama tidak bertentangan dengan akidah Islam. Selama latihan itu bertujuan untuk menjaga kesehatan dan tidak mengandung unsur kesyirikan atau ritual non-Islami, maka diperbolehkan. Niat yang lurus dan menjaga tauhid adalah kunci utamanya.

Tanya: Apa hubungan antara keseimbangan tubuh dan jiwa dalam Islam?
Jawab: Islam memandang tubuh sebagai amanah dari Allah. Kesehatan fisik tidak bisa dilepaskan dari kesehatan jiwa dan akal. Pola hidup sehat, ibadah yang khusyuk, dan pengendalian diri adalah fondasi untuk menjaga keseimbangan menyeluruh.

Penutup: Energi Positif Datang dari Iman dan Kesadaran

Islam tidak memisahkan konsep tenaga dalam dari spiritualitas. Tenaga positif lahir dari hubungan yang kuat dengan Allah, hati yang bersih, serta tubuh yang dijaga kesehatannya. Melalui ibadah, dzikir, pengendalian nafsu, dan kehidupan yang seimbang, umat Islam diarahkan untuk menjadi pribadi yang sehat secara fisik, mental, dan spiritual.

Dengan pemahaman ini, kita bisa menyimpulkan bahwa Islam memiliki kerangka tersendiri dalam memaknai “tenaga dalam”—yakni melalui pendekatan iman, kebersihan hati, dan kedekatan dengan Sang Pencipta.

Berita Terkait
Mungkin anda suka
WhatsApp Image 2025-07-16 at 12.31.43
Terpopuler
RUPA COWORKING_COMPANY PROFILE_page-0001
Terbaru
Tagar Populer
Pengunjung