banner

Misteri Gunung Gede Pangrango: Keindahan Edelweis hingga Kisah Gaib di Balik Kabut

Kamis, 10 Juli 2025 14:40 WIB
Oleh: Diaz
Pangrango

Misteri Gunung Gede Pangrango: Keindahan Edelweis hingga Kisah Gaib di Balik Kabut

RATASTV – Gunung Gede Pangrango, salah satu destinasi pendakian paling populer di Jawa Barat, tak hanya menyuguhkan keindahan alam yang mempesona. Di balik pesona padang edelweis dan jalur pendakian yang menantang, gunung ini juga menyimpan berbagai kisah mistis dan mitos yang telah melegenda di kalangan pendaki maupun masyarakat sekitar.

Terletak di kawasan Taman Nasional Gede Pangrango, jalur pendakian Gunung Gede Pangrango umumnya dimulai dari Cibodas, kawasan Puncak, Jawa Barat. Gunung ini sebenarnya terdiri dari dua puncak, yakni Gede dan Pangrango, yang dihubungkan oleh punggungan gunung setinggi 2.400 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Berikut deretan kisah misteri yang mewarnai perjalanan pendakian di Gunung Gede Pangrango:

1. Alun-Alun Surya Kencana: Indah, tapi Penuh Aura Gaib

Alun-Alun Surya Kencana adalah padang edelweis luas yang menjadi daya tarik utama Gunung Gede. Namun, di balik keindahannya, tempat ini dipercaya dijaga oleh tentara gaib pimpinan Pangeran Surya Kencana.

Menurut cerita masyarakat setempat, tempat ini juga menjadi lokasi persembunyian Prabu Siliwangi saat bersembunyi dari kerajaan Islam. Pendaki dianjurkan menjaga sikap dan ucapan di sini agar tidak mengusik penghuni alam gaib.

2. Simpang Maleber: Jalur Senja yang Menyesatkan

Jalur via Gunung Putri membawa pendaki melewati Simpang Maleber. Konon, suasana di jalur ini berubah drastis saat malam menjelang. Pendaki sering melaporkan kejadian aneh jika melewatinya setelah magrib. Karena itu, banyak yang menyarankan agar Simpang Maleber dihindari saat hari mulai gelap.

3. Telaga Warna dan Ikan Pembawa Harapan

Melewati jalur Cibodas, pendaki akan menjumpai pos Telaga Warna. Di tempat ini, beredar mitos tentang ikan misterius. Jika seseorang melihat ikan meloncat di permukaan air telaga, dipercaya keinginannya akan terkabul.

Namun, suasana angker juga melekat pada tempat ini. Pendaki disarankan tidak berlama-lama di sekitar telaga saat malam tiba.

4. Sosok Aul dan Kuntilanak Penyesat

Penampakan kuntilanak bukan hal asing di gunung ini. Tapi yang lebih menyeramkan adalah kisah tentang Aul—sosok gaib berkepala dua yang berjalan sempoyongan.

Makhluk ini disebut kerap muncul di jalur pendakian dan menyamar sebagai warga lokal untuk menyesatkan pendaki. Tak jarang pula muncul sosok perempuan misterius yang tiba-tiba menghilang setelah mengajak berbicara.

5. Raksasa Hitam dalam Mimpi Pendaki

Seorang pendaki menceritakan pengalaman horornya saat berteduh di sebuah shelter di tengah hujan. Setelah merasa diintip oleh makhluk halus saat buang air kecil, ia tertidur dan bermimpi dipeluk oleh sosok raksasa hitam. Mimpi tersebut terasa nyata dan meninggalkan kesan menyeramkan hingga ia turun dari gunung.

6. Gadis Kecil Bergaun Putih

Salah satu kisah populer berasal dari pendaki yang melihat sosok gadis kecil berpakaian putih di jalur Cibodas. Gadis itu mengajak si pendaki ke dalam hutan untuk mencari temannya yang hilang. Pendaki menolak dan menyarankan si gadis ke pos terdekat. Anehnya, tak lama kemudian, pendaki tersebut ditawari kopi oleh sosok lain yang diyakini bukan manusia.

Pelajaran dari Kisah Mistis Gunung Gede Pangrango

Kisah-kisah mistis di Gunung Gede Pangrango bukan sekadar cerita seram pengusir bosan. Mitos dan cerita rakyat ini merupakan bagian dari kearifan lokal yang mengajarkan pentingnya menjaga sikap dan rasa hormat terhadap alam.

Gunung bukan hanya tempat rekreasi, tetapi juga ruang spiritual yang dijaga oleh budaya dan kepercayaan masyarakat. Pendaki yang bijak tak hanya menyiapkan fisik, tetapi juga hati dan sikap selama berada di alam bebas.

Mari jaga dan lestarikan kisah-kisah ini sebagai bagian dari warisan budaya Indonesia yang sarat makna.

Berita Terkait
Mungkin anda suka
WhatsApp Image 2025-07-16 at 12.31.43
Terpopuler
RUPA COWORKING_COMPANY PROFILE_page-0001
Terbaru
Tagar Populer
Pengunjung