RATASTV – Di antara banyak shalat sunnah yang dianjurkan Nabi Muhammad SAW adalah shalat witir punya posisi spesial. Witir artinya ganjil, artinya shalat ini wajib dilakukan dalam jumlah rakaat ganjil. Satu rakaat cukup, tapi yang lebih utama adalah tiga, lima, hingga maksimal sebelas rakaat. Lebih dari itu? tidak diperbolehkan.
Bagaimana Cara Shalat Witir yang Benar?
Kalau kamu mau shalat witir lebih dari tiga rakaat, lakukan dua-dua, lalu tutup dengan satu rakaat terakhir. Tiga rakaat pun bisa langsung, tapi lebih baik dipisah dua dulu, baru satu. Kenapa? Karena Rasulullah SAW bersabda: “Jangan jadikan witir seperti Maghrib.”
Kapan Waktu Terbaik Shalat Witir?
Waktu idealnya di akhir malam, setelah shalat tahajud. Tapi kalau takut keburu tidur, kerjakan saja setelah Isya atau Tarawih. Jika ternyata kamu bangun lagi untuk tahajud, maka cukup tutup dengan shalat genap agar hitungannya tetap ganjil, karena “tidak ada dua witir dalam satu malam.”
Ini Bacaan Niat Shalat Witir:
shalat witir untuk dua rakaat adalah:
أُصَلِّى سُنَّةً مِنَ الْوِتْرِ رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Teks Latin: Ushallii sunnatam minal witri rak’ataini lillaahhi ta”laa.
Artinya: “Aku niat shalat sunah witir 2 rakaat karena Allah ta’ala”
Dan, Niat yang satu rakaat:
أُصَلِّى سُنَّةً مِنَ الْوِتْرِ رَكْعَةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Teks Latin: Ushallii sunnatal witri rak’atal lillaahhi ta’aalaa.
Artinya: “Aku niat shalat sunah witir satu rakaat karena Allah ta’ala”
Bacaan surat yang disunahkan dibaca dalam witir yang tiga rakaat adalah Al-A’la pada rakaat pertama dan Al-Kafiruun pada rakaat kedua. Sedangkan untuk satu rakaat yang terpisah adaah surat al-Ikhlas, al-Falaq dan an-Nas.
Doa setelah Shalat Witir:
سُبْحَانَ الْمَلِكِ الْقُدُّوْسِ ×٣ اَللّٰهُمَّ إنِّي أَعُوذُ بِرِضَاكَ مِنْ سَخَطِكَ وَبِمُعَافَاتِكَ مِنْ عُقُوبَتِكَ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْكَ لَا أُحْصِيْ ثَنَاءً عَلَيْكَ أَنْتَ كَمَا أَثْنَيْتَ عَلَى نَفْسِكَ
Teks Latin: Allahumma inni a’udzu biridhaka min sakhathika wa bi mu’afatika min ‘uqubatika wa a’udzubika minka la uhshi tsana’an ‘alaika anta kama atsnaita ‘ala nafsika.
Demikianlah mengenai tata cara, niat, dan keutamaan untuk shalat witir. (*)