banner

Di Bawah Komando Anindya Bakrie, KADIN Indonesia Kerja Keras Buka Peluang-peluang Bisnis dan Investasi di Tengah Ketidakpastian Ekonomi Dunia

Senin, 30 Juni 2025 16:22 WIB
Oleh: Agus Supriyanto
IMG-20250629-WA0038

RATASTV – Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia di bawah kepemimpinan Anindya Bakrie terus berupaya bekerja keras untuk membuka peluang-peluang bisnis dan investasi di tengah ketidakpastian ekonomi dunia. Salah satu upaya yang dilakukan KADIN Indonesia adalah melakukan lobi-lobi tingkat tinggi dengan negara-negara luar seperti menghadiri “China-ASEAN Business and Investment Summit“.

Dalam forum tersebut, Ketua Umum KADIN Indonesia, Anindya Bakrie diwakili Andi Anzhar Cakra Wijaya. Untuk diketahui, Andi Anzhar Cakra Wijaya adalau merupakan wakil ketua umum KADIN Indonesia Bidang Diplomasi Multilateral.

Pada ajang “China-ASEAN Business and Investment Summit” yang berlangsung di Nanning, China, 23-27 Juni 2025 itu, Andi Anzhar Cakra Wijaya menjadi pembicara dari Indonesia. Mantan President Committe Respect to International Humanitarians Laws of Inter-Parliamentary Union (IHL-IPU) itu berbicara banyak hal mengenai bisnis dan investasi

“China-ASEAN Forum (ini) berusaha mengkonsolidasi bisnis dan investasi dengan total populasi market sebanyak dua miliar penduduk,” ujar Andi Anzhar dalam keterangan tertulisnya, kepada wartawan, Senin, 30 Juni 2025.

Sampaikan Produk Halal Sebagai Program Prioritas KADIN Indonesia

Pria yang pernah menjadi wakil ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (BKSAP DPR-RI) itu pun menyampaikan bahwa di forum tersebut, ia menyinggung soal jaminan produk halal yang menjadi program prioritas KADIN Indonesia. “Program jaminan produk halal juga menjadi program prioritas KADIN Indonesia untuk menjadikan produk-produk dari dan ke pasar China lebih terjamin kehalalan produknya,” papar Andi Anzhar.

Ekonomi dan Investasi

Dalam bidang ekonomi dan investasi, Andi Anzhar mengungkapkan bahwa business matching masif, potensi investasinya sebesar USD 2,7 miliar. “Lalu, rantai pasok, inisiatif Nanning adalah memperkuat konektivitas rantai pasok regional,” sebutnya.

Perdagangan dan Hukum

Di bidang perdagangan dan hukum, Andi Anzhar menandaskan, hadirnya pusat arbitrase dagang dapat meningkatkan kepastian hukum bisnis. Kemudian, lanjutnya, mengenai integrasi dan kebijakan, proses Free Trade Agreement (FTA) 3.0 atau Perjanjian Perdagangan Bebas, itu akan dapat berjalan paralel didukung analisis dan pelaporan resmi.

Dampak untuk Indonesia dan ASEAN

Apa dampak “China-ASEAN Business and Investment Summit” ini? Khususnya untuk Indonesia dan ASEAN?

Dampak untuk Indonesia dan ASEAN, Andi Anzhar, adalah sebagai berikut. “Pertama, akses pasar lebih besar untuk produk pertanian, manufaktur, dan digital,” jelas pria yang saat ini juga menjabat sebagai wakil ketua umum Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) bidang politik, hukum dan hubungan luar negeri itu.

Lalu, ke-2, terang Andi Anzhar, akses pasar lebih besar untuk produk pertanian, manufaktur, dan digital. “Ke-3, perlindungan investor ASEAN jadi lebih baik di China dan sebaliknya,” tukasnya.

Kemudian, tegas mantan anggota DPR RI itu, dampak berikutnya: adanya peningkatan daya saing UMKM melalui fasilitasi ekspor digital. “Serta ke-5, terciptanya harmonisasi prosedur bea cukai, sertifikasi, dan keamanan siber lintas-batas,” pungkas pengusaha muda yang lincah dan memiliki jaringan luas tersebut. (AGS)

 

 

Berita Terkait
Mungkin anda suka
WhatsApp Image 2025-07-16 at 12.31.43
Terpopuler
RUPA COWORKING_COMPANY PROFILE_page-0001
Terbaru
Tagar Populer
Pengunjung