RATASTV – Polri menyatakan bahwa saat ini masih menyelidiki penyebar ancaman bom di pesawat Saudia Airlines yang akhir-akhir ini membuat geger publik.
“Main-main atau bukan, itu menjadi bagian meresahkan dan pasti akan kami proses sesuai ketentuan berlaku,” kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Sandi Nugroho, Senin (23/6).
Sandi memastikan bahwa ancaman bom di pesawat Saudia Airlines merupakan hoaks (informasi tidak benar-red).
Dia menjelaskan bahwa Polri telah berkoordinasi dengan otoritas bandara, maskapai, serta pihak kepolisian negara terkait.
“Mudah-mudahan ini menjadi pelajaran buat kita bahwa yang paling utama adalah menunjukkan kesiapsiagaan,” terang Sandi
Sandi menegaskan bahwa seluruh aparat kepolisian siap sedia menjaga dan menjamin keamanan masyarakat karena itu yang paling utama.
“Alhamdulillah sampai saat ini, tim sudah bekerja baik dari Jihandak Brimob dan teman-teman dekat lainnya,” katanya.
Menurut Sandiz Otoritas Bandara Kualanamu Sumatra Utara juga sudah menyampaikan secara utuh bahwa itu adalah ancaman hoaks saja.
Sandi menegaskan kejadian ini menjadi pembelajaran yang sangat penting dan beradab bagi masyarakat Indonesia.
Menurut dia, polisi juga mengedepankan kerja sama dan kolaborasi untuk menyelesaikan kecemasan yang terjadi di masyarakat.
Sebelumnya, pada Selasa (17/6) pesawat Saudia Airlines SV5276 rute Jeddah-Jakarta juga terkena ancaman bom. Sebanyak 442 orang penumpang dan 18 awak telah berhasil di evakuasi setelah mendarat darurat di Bandara Kualanamu.
Selang beberapa hari, tepatnya pada Sabtu (21/6) Pesawat Saudia Airlines CV5688 rute Muscat-Jeddah-Surabaya mendapat ancaman bom setelah lepas landas. Pesawat ini mengangkut 387 penumpang itu pun terpaksa mendarat darurat di Bandara Kualanamu, Sumatra Utara.